Tahanan lain digiring untuk menonton penyiksaan itu dengan membawa wajah seperti trauma dan telah kehilangan kepribadian.
“Mereka sepertinya tidak bisa berpikir, bertanya, menunjukkan emosi atau berbicara. Mereka hanya melihat saya dengan tatapan kosong dan kemudian mereka digiring kembali ke dalam gedung,” ujarnya.
Setelah Maysem berada di kursi harimau itu dia diperintahkan untuk berdiri diam di bawah terik matahari dengan tangan terangkat selama berjam-jam.
Jika tangan Maysem sedikit saja diturunkan, polisi China akan memukulinya dengan tongkat.
Namun, China bersikeras menolak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap muslim Uyghur dan mengklaim kamp-kamp itu hanya digunakan untuk memerangi militan Islam.***