Muslim di Uyghurs China Mendapat Perlakuan Kejam, Israel Tandatangani Pernyataan untuk Mendesak China

- 29 Juni 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi gambar, Muslim di Uyghurs China Mendapat Perlakuan Kejam, Israel Tandatangani Pernyataan untuk Mendesak China
Ilustrasi gambar, Muslim di Uyghurs China Mendapat Perlakuan Kejam, Israel Tandatangani Pernyataan untuk Mendesak China /Levi Meir Clancy on Unsplash



SEMARANGKU – Muslim di Uyghurs China mendapat perlakuan yang kejam, Israel menandatangani pernyataan untuk mendesak China.

Muslim di Uyghurs China berulang kali mendapatkan perlakuan kejam dan tidak manusiawi dari pemerintah China.

Menanggapi hal tersebut Israel mendandatangani pernyataan untuk mendesak China agar mengizinkan pengamat mengakses wilayahnya.

Baca Juga: Vaksin akan Kadaluarsa, Israel akan Buang Hampir 1 Juta Vaksin Covid-19

Pernyataan yang ditandatangani Israel tersebut disampaikan kepada Dewan PBB(UNHCR) dalam menanggapi muslim di Uyghurs China.

Mereka mendesak China untuk memperbolehkan pengamat mengakses wilayah Xinjiang barat. Dimana hampir satu juta warga Uyghur dan menoritas lainnya ditahan.

Keputusan Israel tersebut datang setelah mendapat tekanan dari pemerintahan Biden.

Selain itu pernyataan untuk mendesak China juga didukung oleh Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol.

Hal tersebut dikarenakan adanya penyiksaan, stterilisasi paksa, kekerasan berbasis seksual dan gender. Selain itu juga terdapat pemisahan paksa anak-anak dari orang tua mereka.

Baca Juga: Putri Diana dan 7 Konspirasi Kematian yang Dipercaya Orang, Salah Satunya karena akan Menikahi Pria Muslim

"Kami mendesak China untuk mengizinkan akses segera, bermakna, dan tidak terkekant ke Xinjiang untuk pengamat independen, termasuk Komisaris Tinggi," kata duta besar Kanada Leslie Norton, merujuk pada Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet, dikutip dari the times of israel.

Selain itu lebih dari 1 juta orang telah ditahan di Xinjiang dan menghadapi penyiksaan yang mengerikan.

Selain itu juga diadakan pengawasan dan pembatasan terhadap budaya muslim di Uyghurs.

Namun China menyangkal mengenai hal tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak menganiaya muslim Uyghurs.

Mereka juga menegaskan bahwa hanya menjalankan pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk melawan esktremisme agama.

Penandatanganan tersebut juga dilakukan oleh Israel untuk mengutuk perbuatan pemerintah China terhadap muslim di Uyghurs.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x