Polisi Tembak Mati Empat Tentara Bayaran Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise, Dua Lainnya di Tangkap 

- 9 Juli 2021, 16:15 WIB
Polisi Tembak Mati Empat Tentara Bayaran Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise, Dua Lainnya di Tangkap 
Polisi Tembak Mati Empat Tentara Bayaran Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise, Dua Lainnya di Tangkap  /Reuters/Andres Martinez Casares
 
SEMARANGKU - Polisi tembak mati empat tentara bayaran pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise, dua lainnya berhasil di Tangkap 
 
Selain menangkap dua tersangka, polisi juga telah menembak mati empat tentara bayaran pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise. 
 
Empat tentara bayaran pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise di tembak mati polisi dan dua tersangka lainnya berhasil di tangkap. 
 
 
Para tersangka pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise adalah tentara bayaran yang menyamar sebagai agen Drug and Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat. 
 
Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati di rumahnya oleh sekelompok tentara bayaran yang menyamar sebagai agen DEA pada Rabu dini hari waktu setempat. 
 
Ibu negara Martine Moise ikut terluka dalam serangan tersebut dan telah dibawa ke rumah sakit. 
 
Kepala Polisi Haiti, Leon Charles mengatakan, selain menembak mati tersangka, pasukan polisi juga menangkap dua tersangka lainnya. 
 
"Polisi masih dalam pertempuran dengan para penyerang, " kata Leon Charles dalam konferensi pers. 
 
 
Belum jelas berapa banyak tentara bayaran yang terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise. 
 
"Mereka akan dibunuh atau ditangkap, " ujar Leon Charles seperti dikutip dari The Mirror, Kamis 8 Juli 2021. 
 
Motif dari pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise juga belum terungkap. 
 
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Haiti Claude Joseph mengatakan bahwa serangan terhadap Presiden Haiti Jovenel Moise di kediamannya terjadi pukul 01.00 waktu setempat. 
 
Perdana Menteri Haiti Claude Joseph juga menyampaikan bahwa beberapa tersangka pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara dalam bahasa Spanyol dan Inggris. 
 
Perdana Menteri Haiti Claude Joseph mengatakan akan mengambil alih pemerintahan Haiti. 
 
Saat ini Haiti tetap dibawah kendali polisi dan angkatan bersenjata. 
 
"Semua tindakan diambil untuk menjamin kelangsungan negara dan melindungi bangsa, " kata PM Haiti Claude Joseph. 
 
Sejak Rabu pagi, pemerintah Haiti mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu. 
 
Hal itu dilakukan untuk memungkinkan pihak yang berwenang melakukan penggeledahan di rumah-rumah untuk mencari tersangka lainnya. 
 
Selain itu, pemerintah Haiti melarang adanya pertemuan apapun yang memungkinkan dapat mengganggu perdamaian. 
 
Para pemimpin dunia telah mengutuk pembunuhan brutal tersebut. 
 
Dewan Keamanan PBB telah bersidang secara tertutup pada Kamis 8Juli 2021 atas tragedi tersebut. 
 
Selain menangkap dua tersangka, polisi juga telah menembak mati empat tentara bayaran pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x