Korea Selatan Hadapi Gelombang 4 Covid-19, Pemerintah Minta Kebijakan Tanpa Toleransi

- 8 Juli 2021, 18:02 WIB
ilustrasi Covid-19 Korea Selatan Hadapi Gelombang 4 Covid-19, Pemerintah Minta Kebijakan Tanpa Toleransi
ilustrasi Covid-19 Korea Selatan Hadapi Gelombang 4 Covid-19, Pemerintah Minta Kebijakan Tanpa Toleransi /Pexels/CDC



SEMARANGKU  –  Korea Selatan saat ini sedang menghadapi gelombang keempat dalam kasus Covid-19.

Hal tersebut terjadi sejak kasus harian pada hari Selasa mencapai angka tertinggi sejak adanya Covid-19 di Korea Selatan.

Pihak berwenang juga memutuskan untuk menjaga tingkat jarak sosial di Korea Selatan dalam mengatasi kasus Covid-19.

Baca Juga: Beberapa Trio K-Pop Paling Ikonik Se-Korea Selatan yang Berikan Penampilan Terbaik

Selain itu, penjagaan tingkat jarak sosial akan ditekankan di Seoul dan daerah metropolitan sekitarnya.

Sementara itu dilaporkan oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) bahwa kenaikan kasus harian untuk selasa sekitar 1.212 kasus.

Peningkatan tersebut terjadi di wilayah metropolitan seperti Seoul.

Dan juga wilayah yang padat penduduk dimana 85 persen 1.168 transmisi lokal dilaporkan.

Dilaporkan oleh KDCA bahwa virus tersebut menyebar diantara orang-orang yang berusia 20 hingga 30-an.

Terutama bagi mereka yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19. Pemerintah Korea lalu membuat pembatasan selama 1 minggu hingga 14 Juli 2021.

Baca Juga: Peluang Kerja di Korea Selatan Jadi Primadona Pekerja Migran Indonesia, Gajinya Rp30 Juta per Bulan

"Jika kami gagal membawa situasi saat ini terkendali dalam waktu dua atau tiga hari, kami akan meninjau memberlakukan tingkat jarak sosial terkuat," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum dikutip dari The Korea Times.

Dalam aturan yang sudah diterapkan, pertemuan pribadi lebih dari tiga orang dilarang di malam hari setelah pukul 18.00

Sementara itu untuk restoran, kafe, bar diizinkan untuk tetap buka hingga 22.00 tetapi operasi fasilitas hiburan malam dilarang.

Presiden Moon Jae-in juga memerintahkan agar penanganan Covid-19 di Korea dipercepat.

Presiden juga meminta untuk menerapkan kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggar tindakan karantina yang disampaikan oleh juru bicara.

Mereka juga akan  mendirikan pusat pengujian darurat tambahan
di daerah yang sering dikunjungi oleh kaum muda termasuk Hongdae dan Gangnam.

Selain itu pihak kementerian juga merekomendasikan agar para warga menerima suntikan vaksin walaupun tidak mengalami gejala Covid-19.

Hal itu juga direkomendasikan kepada perusahaan di daerah metropolitan.

Pemerintah Korea juga memperingatkan kebijakan toleransi nol terhadap operator bisnis yang tertangkap melanggar aturan jaga jarak yang berlaku.

Mereka akan dikenakan penangguhan bisnis selama 10 hari lamanya.

Para medis di Korea Selatan juga menyatakan agar pemerintah dapat memperkuat langkah-langkah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 itu.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah