Kisah Nyata, Seorang Pria yang Menderita Gangguan Kejiwaan Sembuh Berkat Dirinya Sendiri

- 22 Juni 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi gambar gangguan jiwa, Kisah Nyata, Seorang Pria yang Menderita Gangguan Kejiwaan Sembuh Berkat Dirinya Sendiri
Ilustrasi gambar gangguan jiwa, Kisah Nyata, Seorang Pria yang Menderita Gangguan Kejiwaan Sembuh Berkat Dirinya Sendiri /Free-Photos/Pixabay



SEMARANGKU – John Perceval lahir tahun 1803, dia adalah anak ke lima dari 12 bersaudara tetapi dirinya menderita gangguan kejiwaan.

Pria yang kerap dipanggil Perceval tersebut mempunyai gangguan kejiwaan dan menjadi gila perlahan-lahan.

Perceval yang mengalami gangguan kejiwaan tersebut harus diikat di tempat tidurnya sendiri agar dia tidak melakukan aksi bunuh diri.

Baca Juga: Kisah Nyata, Seorang Ibu Tega Mengurung Putri Cantiknya Selama 25 Tahun Karena Hal Ini, Tragis Sekali

"Saya mulai kehilangan semua kendali imajinasi saya" tulis Perceval dikutip dari history of yesterday.

John Perceval adalah putra perdana menteri Spencer Perceval  yang terbunuh karena ayahnya ditembak di lobi House of Commons.

Perceval kemudian masuk ke sekolah Harrow dan menjadi tentara dan ditempatkan di Portugal. Namun dia memutuskan bahwa pekerjaan tentara tidak cocok dengan dirinya.

Perceval kemudian tertarik mengunjungi Glasgow dimana sebuah gerakan agama mengklaim mukjizat dan berbicara dalam bahasa roh.

Namun dia melihat bahwa pemimpin gerakan itu berbicara kepadanya dalam bahasa roh dan dia tidak paham apa maksudnya, da hanya memandangi Mary Campbell, pemimpin gerakan itu.

Baca Juga: Kisah Nyata, Karena Teledor Pria Ini Terjebak di Bandara  Selama 18 Tahun Gara-Gara Ikut Demo

Sementara itu, saat Perceval pergi ke suatu tempat, dia didatangi oleh pelacur dan tertular sifilis dengan salah satu dari mereka.

Namun anehnya, dia sembuh dari sifilis itu tetapi dia tidak yakin apakah kesembuhan itu berasal dari obat atau dari Tuhan.

Saat perilaku Perceval mulai memburuk, dia harus diikat di tempat tidur agar dia tidak melemparkan dirinya ke jendela. Dia kemudian dipindahkan kembali ke Bristol oleh kakak tertuanya dan dibawa ke rumah sakit jiwa pribadi Dr.Fox.

Perceval menceritakan mengenai delusi dan kebingungan yang dia alami, dia merasa bahwa ada sesuatu di kepalanya yang berbicara dengan dirinya.

Dia hampir didiagnosis sebagai psikotik dan hampir menderita skizofrenia karena tidak bisa memisahkan realitas fakta dan imajinasi.

Anehnya, setelah dia mendengar sesuatu dikepalanya untuk menyuruhkan melakukan beberapa tindakan menyakiti diri sendiri, dia lalu menjadi ragu. Tidak seperti sebelumnya yang terkesan brutal, dia menjadi ragu-ragu akan perintah itu.

Saat dia tidak melaksanakan perintah yang bersuara di kepalanya, maka tidak terjadi apa-apa dan dia mulai menantang suara-suara yang dia dengar.

John Perceval masih bisa mendengarkan suara-suara di kepalanya tersebut tetapi yang membedakan hanyalah sikapnya dalam menghadapi hal itu.

Dia menantang kekuasaan mereka atas dirinya dan berusaha melakukan semacam terapi perilaku kognitif yang dikelola sendiri.

Perceval mencapai kendali atas dunia batinnya dan seiring berjalannya waktu Perceval mulai menjadi lebih percaya diri.

Perceval juga selalu menantang dan menertawakan suara-suara yang mencoba mempengaruhinya tersebut.

Dia tahu bahwa dia pulih meskipun dia tidak sepenuhnya sehat. Dia juga mengamati orang-orang di sekitaran rumah sakit jiwa tersebut.

"Anda tidak akan pernah tahu apakah keeksentrikan pasien adalah gejala gangguannya, atau akibat antipati terhadap keadaan baru di mana Anda menempatkannya" ungkapnya.

Perceval lalu berjuang untuk pembebasannya dari rumah sakit jiwa yang tidak manusiawi tersebut.

Perceval menulis surat untuk meminta pembebasan dari ruang penyiksaan tempat dia dikurung.

Namun ibunya tidak bersedia membantunya, kakak tertuanya mengatakan kepadanya untuk sabar dan menurut tetapi Perceval menanggapi dengan cemoohan.

Ibunya kemudian menanggapi Perceval dan memindahkan anaknya ke rumah sakit jiwa yang lain alih-alih mendukung pikiran Perceval.

Saat pindah ke Ticehurst di Surrey, Perceval meningkatkan kampanyenya agar segera dibebaskan karena dia merasa sehat.

Selain itu, Perceval juga menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis pikiran dan delusi dirinya sendiri.

Sayangnya, dokter menolak untuk membebaskan Perceval karena menurutnya ada kemungkinan untuk Perceval menjadi kambuh dengan gangguan kejiwaannya.

Dia kemudian berusaha untuk melarikan diri tetapi sayangnya, dia tidak berhasil dan dia memutuskan untuk menempuh jalur hukum sampai dia akhirnya di bebaskan dari rumah sakit jiwa tersebut.

Narasi tentang penahanan dan "pengobatan" yang dialami Perceval diterbitkan ulang pada tahun 1960 berkat karya Dr. Gregory Bateson.

Setelah berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri dan berjuang untuk pembebasannya, pria bernama John Perceval akhirnya sembuh dari gangguan kejiwaannya dan menjalani kehidupan yang baru bersama istri serta dua orang anaknya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x