Benjamin Netanyahu Lampiaskan Amarah pada Naftali Bennett, Perdana Menteri Baru Israel, Sebut Seorang Penipu

- 14 Juni 2021, 15:54 WIB
Benjamin Netanyahu mantan Perdana Menteri Israel yang dikalahkan  Naftali Bennett
Benjamin Netanyahu mantan Perdana Menteri Israel yang dikalahkan  Naftali Bennett /Instagram.com/@b.netanyahu

SEMARANGKU – Naftali Bennett resmi diangkat sebagai Perdana Menteri baru Israel dan dilantik di Knesset pada hari Minggu 13 Juni 2021.

Naftali Bennett merupakan Perdana Menteri Israel termuda kedua, Bennett menggulingkan Benjamin Netanyahu setelah 12 tahun berkuasa sebagai Perdana Menteri Israel.

Benjamin Netanyahu merupakan Perdana Menteri Israel terlama dari kubu sayap kanan.

Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Gusur Situs Warisan Budaya Lifta, Zionis Berusaha Hapus Identitas dan Sejarah

Dilansir dari laman Time of Israel, sesaat setelah mosi tidak percaya, anggota pemerintahan Benjamin Netanyahu mengosongkan kursi di meja pemerintahan di Knesset.

Nethayahu lalu memninggalkan kursi perdana menteri dan melewati Bennett dan saling berjabat tangan sebagai simbol pemindahan kekuasaan.

Pada sesi sebelumnya, Benjamin Netanyahu mengejek Bennett dalam pidatonya sebagai penipu dan tidak layak menduduki kursi perdana menteri Israel.

Netanyahu dalam pidato terakhirnya sebelum pemerintah baru dilantik, Dia kemudian melepaskan amarahnya kepada Naftali Bennett.

Benjamin Netanyahu bersumpah untuk bekerja tanpa lelah agar bisa menggulingkan koalisi baru.

Baca Juga: Polisi Israel Tembak Mati Wanita Palestina yang Memegang Pisau di Pos Pemeriksaan Qalandia

“Saya akan berjuang setiap hari melawan pemerintah sayap kiri yang mengerikan dan berbahaya ini untuk menggulingkannya,” kata Netanyahu di pleno Knesset.

"Dengan bantuan Tuhan, itu akan terjadi jauh lebih awal dari yang Anda kira," sambungnya.

Benjamin Netanyahu digulirkan ditengah persidangan kriminal yang sedang berlangsung.

Benjamin Netanyahu telah didakwa pada tahun 2019 atas penipuan suap dan pelanggaran kepercayaan.

Selain itu, tuduhan tersebut juga menjadi masalah sentral selama pemilihan Israel. Pada akhirnya, Netanyahu sendiri mengaku tidak bersalah dan membantah tuduhan tersebut.

Sebagian partai juga telah mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan berpihak kepada Benjamin Netanyahu. Benjamin Benjamin Netanyahu dikalahkan oleh perbedaan satu suara.

Perbedaan suara tersebut dari koalisi Partai Yamina yang berhaluan kanan dan Partai Yesh Atid yang berhaluan kiri.

Benjamin Netanyahu menerima suara sebesar 59 suara sedangan Naftali Bennett menerima 60 suara.

Alih-alih mengatakan kepada reporter mengenai pemilihan suara sebagai hari yang menyedihkan bagi rakyat Israel, Justru sebaliknya, masyarakat Israel malah merayakan hal tersebut.

Jatuhnya Benjamin Netanyahu disambut ribuan orang Israel yang berdemonstrasi. Benjamin Netanyahu sendiri pada tahun 1967 pernah bergabung dengan tentara Israel dan menjadi komando elit.

Kini setelah Naftali Bennett menjabat sebagai Perdana Menteri Israel yang baru, beragam ucapan selamat juga mendatangi dia salah satunya dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang langsung menelponnya untuk mengucapkan Selamat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x