Palestina Tolak Rencana Israel Gusur Situs Warisan Budaya Lifta, Zionis Berusaha Hapus Identitas dan Sejarah

- 14 Juni 2021, 15:21 WIB
 Situs warisan budaya Lifta, Palestina tolak rencana Zionis Israel menggusur bangunan di tanah Lifta yang akan dijadikan pemukiman baru/Aya Amin via Instagram @eye.on.palestine/   
Situs warisan budaya Lifta, Palestina tolak rencana Zionis Israel menggusur bangunan di tanah Lifta yang akan dijadikan pemukiman baru/Aya Amin via Instagram @eye.on.palestine/   /

 

SEMARANGKU – Warga Palestina menolak rencana Zionis Israel yang akan menggusur situs warisan budaya Lifta untuk dijadikan pemukiman baru.

Dilansir dari Middle East Eye 13 Juni 2021, situs warisan budaya Lifta yang terletak di barat laut Yerusalem mempunyai sejarah penting bagi rakyat Palestina.

Lifta adalah sebuah desa yang tidak berpenghuni semenjak Zionis Israel melakukan ekspansi pada tahun 1947-1948, tepat berdirinya negara Yahudi itu.

 Baca Juga: Polisi Israel Tembak Mati Wanita Palestina yang Memegang Pisau di Pos Pemeriksaan Qalandia

Sebelum ekspansi Israel, sekitar 3.000 warga Palestina tinggal di 600 rumah di Lifta, tapi sekarang sudah kosong dan menyisakan beberapa rumah saja.

Menurut penduduk Lifta yang saat ini mengungsi, hanya 73 rumah yang masih berdiri, 56 diantaranya masih utuh dan 17 dalam reruntuhan.

Otoritas Pertanahan Israel (ILA) menawarkan kepada perusahaan swasta pada bulan Juli nanti untuk membangun pemukiman baru di tanah Lifta.

Zionis Israel berencana akan membangun 250 unit rumah, hotel, dan pusat komersial di tanah Lifta yang mempunyai kondisi geografis perbukitan.

Rencana dibangunnya pemukiman baru Israel itu akan menggusur rumah-rumah dan bangunan penting Lifta, seperti masjid yang berusia berabad-abad, pemakaman desa, dan mata air.

 Baca Juga: Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina Akibat Protes Dibangunnya Pemukiman Ilegal di Beita

Israel akan menghapus semua jejak identitas dan sejarah Palestina di tanah Lifta yang terdaftar sebagai situs warisan budaya terancam punah oleh World Monuments Fund pada tahun 2018.

Koordinator Koalisi Sipil untuk hak-hak Palestina, Zakaria Odeh mengatakan masyarakat internasional perlu campur tangan untuk menekan rencana Israel menggusur Lifta.

Kami meminta UNESCO untuk campur tangan dan menghentikan penghancuran warisan dan sejarah Desa Lifta,” tegasnya.

Zakaria mengatakan bahwa rencana itu bukanlah hal baru, pada tahun 2006 Israel menyetujui rencana no. 6036 untuk pembentukan pemukiman yang dikenal sebagai Mei Neftoah di tanah Lifta.

Rencana no. 6036 tersebut dilaporkan dibuat pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an saat mendiang Ariel Sharon menjadi menteri infrastruktur Israel.

Pada tahun 2009, ILA berencana untuk melelang tanah Lifta dan menetapkan 50 bangunan desa yang akan dihancurkan.

Namun, mantan penduduk dan keturunan Lifta mengajukan keberatan di pengadilan pada 2011 yang menyatakan menolak rencana Zionis Israel tersebut.

Pada awal 2012, pengadilan Israel bagian urusan administratif mengeluarkan keputusan bahwa rencana lelang tanah Lifta itu ditolak.

Akan tetapi, tahun 2021 ini Zionis israel kembali berencana melelang tanah Lifta yang akan dijadikan oleh mereka untuk membangun pemukiman baru.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x