Network
SEMARANGKU – Sejak konflik meletus 10 Mei 2021 lalu, Hamas dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata mulai Jumat 21 Mei 2021. Artinya Palestina-Israel sudah berdamai?
Gencatan senjata dimulai sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Penentuan waktu dimulainya gencatan senjata ditentukan mediator Mesir.
Agar memastikan gencatan senjata tidak dilanggar, Kairo mengutus dua delegasi untuk memantau gencatan senjata.
Baca Juga: Info Terbaru Gaza Palestina Hari Ini, Hamas Setujui Gencatan Senjata Israel
"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv.
Meksi begitu, masing-masing pihak mengaku selalu siaga membalas serangan jika ada yang melanggar kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Seorang anggota dari biro politik Hamas, Ezzat El-Reshiq mengaku, pihaknya akan tetap waspada dan meminta Israel harus mengakhiri pelanggarannya di Yerusalem dan mengatasi kerusakan akibat pengebomab di Gaza setelah kesepakatan gencatan senjata.
“Memang benar pertempuran berakhir hari ini tetapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan seluruh dunia harus tahu bahwa kami tetap waspada dan kami akan terus mengembangkan kemampuan perlawanan ini,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sempat mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan deeskalasi. Sementara Mesir, Qatar dan PBB berupaya untuk melakukan mediasi.
Dalam pidatonya, Biden menyampaikan belasungkawa untuk Israel dan Palestina. Ia juga mengatakan Washington akan bekerja sama dengan PBB "dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan cepat kemanusiaan" untuk Gaza.
Menurut Biden, bantuan akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina (PA) - yang dikelola rival Hamas, Presiden Mahmoud Abbas, dan berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas memasok kembali persenjataan militer mereka.
Presiden AS pun berjanji akan menyelamatkan kehancuran akibat pertempuran terparah dalam beberapa tahun dengan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sementara Hamas yang menguasai Jalur Gaza, merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi. ***
