Serangan Roket Israel Lumpuhkan Laboratorium Pengujian Covid-19 Satu-satunya di Gaza

- 18 Mei 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi, Laboratorium pengujian Covid-19 satu-satunya di Gaza tampak rusak setelah serangan roket Israel Senin malam 17 Mei 2021
Ilustrasi, Laboratorium pengujian Covid-19 satu-satunya di Gaza tampak rusak setelah serangan roket Israel Senin malam 17 Mei 2021 /REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/

SEMARANGKU – Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada Senin malam 17 Mei 2021 membuat bangunan-bangunan penting rusak.

Langit gelap berubah menjadi api di daerah kantong pesisir setelah serangan roket Israel menghantam gedung-gedung.

Dilansir dari Channel News Asia 18 Mei 2021, serangan roket Israel itu telah melumpuhkan satu-satunya laboratorium pengujian Covid-19 di Gaza.

 Baca Juga: Hubungi PM Benjamin Netanyahu, Joe Biden Dorong Upaya Gencatan Senjata Israel dan Palestina

Laboratorium pengujian Covid-19 itu berhenti beroperasi, setelah mengalami kerusakan cukup parah.

Untuk diketahui bahwa tingkat tes positif virus corona di Gaza merupakan salah satu tertinggi di dunia dengan 28 persen.

Tak hanya itu, kantor Perhimpunan Bulan Sabit Merah Qatar di Gaza turut rusak akibat serangan Israel pada Senin malam.

Rumah sakit di wilayah yang dilanda kemiskinan akibat diblokade Israel selama 15 tahun telah dipenuhi pasien.

 Baca Juga: Presiden Erdogan Ancam Israel: 84 Juta Rakyat Turki Siap Bela Palestina

Salah satu pemuda Gaza bernama Roba Abu al-Awf (20) menyaksikan hantaman keras roket-roket itu dan mengungkapkan akan menghadapi malam yang sulit.

“Kami tidak melakukan apa-apa selain duduk di rumah. Kematian bisa datang kapan saja, pemboman itu gila tidak pandang bulu,” ungkapnya.

Bangunan-bangunan di Gaza banyak yang hancur, sehingga menyebabkan pemadaman listrik.

Pihak Kelistrikan Gaza mengatakan listrik akan bertahan selama dua hingga tiga hari lagi akibat bahan bakar semakin menipis.

 Baca Juga: Alhamdulillah, Gaza Palestina Laporkan Tidak Ada Korban Jiwa Serangan Israel Tadi Malam

Jika hal tersebut terus dibiarkan akan beresiko terjadi krisis kemanusiaan yang besar.

PBB mengatakan hampir 40.000 warga Palestina terlantar dan 2.500 lainnya kehilangan rumah mereka dalam serangan itu.

Sementara itu, Hamas mengatakan akan lebih banyak menembakkan roket ke Tel Aviv, jika Israel terus melakukan serangan ke wilayah padat penduduk.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah