Salah satu pemuda Gaza bernama Roba Abu al-Awf (20) menyaksikan hantaman keras roket-roket itu dan mengungkapkan akan menghadapi malam yang sulit.
“Kami tidak melakukan apa-apa selain duduk di rumah. Kematian bisa datang kapan saja, pemboman itu gila tidak pandang bulu,” ungkapnya.
Bangunan-bangunan di Gaza banyak yang hancur, sehingga menyebabkan pemadaman listrik.
Pihak Kelistrikan Gaza mengatakan listrik akan bertahan selama dua hingga tiga hari lagi akibat bahan bakar semakin menipis.
Baca Juga: Alhamdulillah, Gaza Palestina Laporkan Tidak Ada Korban Jiwa Serangan Israel Tadi Malam
Jika hal tersebut terus dibiarkan akan beresiko terjadi krisis kemanusiaan yang besar.
PBB mengatakan hampir 40.000 warga Palestina terlantar dan 2.500 lainnya kehilangan rumah mereka dalam serangan itu.
Sementara itu, Hamas mengatakan akan lebih banyak menembakkan roket ke Tel Aviv, jika Israel terus melakukan serangan ke wilayah padat penduduk.***