SEMARANGKU – Israel menembakkan roket ke Gaza pada Senin, 10 Mei 2021 sebagai respon atas peringatan yang diberikan oleh Hamas.
Seperti diketahui pada Minggu, 9 Mei 2021, Hamas menembakkan roket ke Israel untuk memberi peringatan atas sengketa rumah di Sheikh Jarrah.
Dilansir dari Channel News Asia 11 Mei 2021, sedikitnya 20 warga Palestina tewas, termasuk 9 anak-anak dan seorang komandan senior Hamas.
Roket yang ditembakkan Israel itu juga melukai 65 warga Palestina lainnya di jalur Gaza.
Dalam serangan tersebut, militer Israel menargetkan dua peluncur roket, dua pos militer, sebuah terowongan, dan delapan operasi Hamas di Gaza.
Pihak Hamas mengkonfirmasi bahwa salah satu komandan senior mereka, Mohammad Fayyed telah tewas akibat serangan itu.
Juru bicara Hamas, Brigade Qassam akan memberikan respon atas serangan Israel yang diluncurkan ke Gaza.
“Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik, jika anda merespon, kami akan merespon, dan jika anda meningkatkannya, kami akan meningkatkannya,” ucapnya.
Baca Juga: Bentrok dengan Tentara Israel di Masjid Al Aqsa, Warga Palestina: Mereka Tidak Ingin Kami Sholat
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas telah melewati garis merah dengan mengarahkan roket ke Israel.
“Kami tidak akan mentolerir serangan ke Israel. Mereka yang menyerang kami akan membayar mahal,” kata Netanyahu.
Militer Israel mengatakan 150 roket telah diluncurkan dari Gaza, puluhan di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara kubah besi.
Roket lainnya telah lolos dan menghantam rumah di Beit Nekofa, sekitar 10 km barat pusat Yerusalem.
Selain itu, seorang warga sipil Israel terluka atas roket yang ditembakkan Hamas dari Gaza.
Ketegangan terus meningkat disana sejak polisi Israel bentrok dengan jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam.
Mesir dan Qatar berusaha meredakan ketegangan dengan menengahi konflik antara Israel dengan Palestina.***