Misi Penyelidikan Wuhan, WHO Akui China Tutupi Data Asli atas Asal-Usul Virus Corona

- 31 Maret 2021, 16:47 WIB
WHO mengatakan bahwa pihak China tidak memberikan data asli asal-usul Corona
WHO mengatakan bahwa pihak China tidak memberikan data asli asal-usul Corona /Pixabay/geralt

SEMARANGKU – China menolak memberikan data asli mengenai kasus asal-usul virus corona kepada tim World Health Organization (WHO).

Tim WHO pada Januari hingga Februari lalu melakukan misi penyelidikan di Wuhan selama satu bulan. Hasilnya masih dikatakan mungkin virus corona ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Tim WHO kesulitan dalam upaya penyelidikan bagiamana asal-usul virus corona muncul yang disebabkan China menutupi akses data asli.

Dikutip dari Channel News Asia 31 Maret 2021, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa China merahasiakan data dari penyelidikan WHO untuk menyelidiki asal-usul virus corona.

Baca Juga: KUMPULAN Ucapan Maaf Menjelang Ramadhan 2021 Terbaru dan Inspirasi

Baca Juga: Cek dtks.kemensos.go.id Agar Tahu Siapa yang Dapat BST Rp300 dari Kemensos 2021!

Baca Juga: Tidak Bisa Hidup dan Tidur Sendirian, Lucinta Luna Rela Jadi Pelakor Daripada Jomblo Seumur Hidup

“Dalam diskusi saya dengan tim, mereka (WHO) mengungkapkan kesulitan dalam mengakses data asli,” ungkap Tedros.

Sementara itu, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara barat lainnya menyerukan kepada China untuk memberikan akses penuh ke semua data kepada tim WHO.

“Studi pakar internasional mengenai sumber virus corona tertunda secara signifkan dan tidak memiliki akses ke data dan sampel asli yang lengkap,” ucap mereka.

Tim WHO hanya menyimpulkan bahwa kemungkinan-kemungkinan besar yang mendekati dari penyebab asal-usul virus corona.

“Saya tidak percaya bahwa penyelidikan ini cukup ekstensif. Data dan penyelidikan lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai hasil yang lebih kuat,” ucap Tedros kepada anggota WHO.

Akses penuh ke semua data menjadi sangat penting bagi tim WHO untuk mempersiapkan dan menanggapi wabah yang akan terjadi di masa depan.

Di sisi lain, Ketua tim WHO Peter Ben Embarek mengatakan bahwa sangat mungkin virus corona telah beredar pada November atau Oktober 2019 di sekitar Wuhan.

“Kami mendapat akses ke cukup banyak data di berbagai area, tetapi ada area dimana kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan data asli dan ada banyak alasan dari mereka (China),” kata Peter.

Peter mengatakan tim WHO mengalami tekanan politik dari dalam negara China, namun pihaknya tidak pernah ditekan untuk menghapus data penyelidikan yang didapatkan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x