Network
SEMARANGKU - Hanya dalam waktu setahun mewabah, Covid-19 telah membunuh 2 juta nyawa manusia pada Jumat 15 Januari menurut penghitungan Reuters yang melaporkan pada Sabtu 16 Januari 2021.
Covid-19 dicatat oleh Reuters hanya butuh waktu sembilan bulan mewabah untuk membunuh 1 juta nyawa pertama dengan angka kematian rata-rata 11.900 nyawa per hari.
Angka kematian ini kemudian tidak menurun tapi semakin menanjak. Hanya tiga bulan setelah angka 1 juta kematian ini, Covid-19 telah mencapai rekor kematian 2 juta jiwa.
Baca Juga: Jadwal Rilis Film Godzilla vs Kong Berubah, Catat Tanggalnya
Baca Juga: Sebut Vaksinasi Covid-19 Sebagai Game Changer, Presiden Jokowi Amankan 426 Juta Dosis Vaksin
Angka Kematian Rata-rata 11.900 Nyawa per Hari dengan Total Sudah 2 Juta Nyawa Melayang Akibat Covid-19
Reuters mencatat selama Januari 2021, Covid-19 membunuh rata-rata 11.900 nyawa per hari atau satu nyawa meninggal setiap delapan detik berlalu. Angka dua juta kematian ini telah mendorong pemimpin dunia merespon.
"Dunia kita telah mencapai titik yang menyakitkan hati," ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres saat mengomentari Covid-19 dalam video resmi PBB yang dipublikasi pada Sabtu 16 Januari 2021.
Guterres mendorong mendorong seluruh negara untuk berkoordinasi dan meningkatkan anggaran untuk vaksin dan penanganan Covid-19.
Baca Juga: Tak Sanggup Vaksinasi 1,35 Miliar Rakyatnya, India Hanya Beri Vaksin Covid-19 ke 300 Juta Orang
Baca Juga: KNKT Ungkap Proses Khusus Sebelum Unduh Data di FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Apa Itu?
“Di balik jumlah yang mengejutkan ini ada nama dan wajah: senyuman yanh sekarang hanya tinggal kenangan, kursi yang selamanya kosong di meja makan, ruangan yang sunyi dari orang yang dicintai,” ungkap Guterrez yang menjadi pemimpin PBB ini.
Menurut perkiraan lembaga riset asal Amerika Serikar, Institute for Health Metrics and Evaluation, apabila rasio kematian Covid-19 tetap sama seperti saat ini bulan April 2021, akan ada sekira 2,9 juta nyawa yang melayang karena terjangkit Covid-19.***
