Gawat, Peretas Berhasil Curi Data Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech di Eropa, Ini Kata Perusahaan!

- 10 Desember 2020, 07:32 WIB
Inggris akan melakukan imunisasi masal untuk menggunakan vaksin Pfizer sebagai pencegah penularan covid-19
Inggris akan melakukan imunisasi masal untuk menggunakan vaksin Pfizer sebagai pencegah penularan covid-19 /Antara News/

SEMARANGKU – Gawat! Ada peretas yang mengakses data vaksin Covid-19 pada regulator obat-obatan Eropa. Simak informasi selengkapnya melalui artikel ini.

Pernyataan peretasan data vaksin Covid-19 tersebut dikeluarkan oleh pihak Pfizer dan BioNTech yang merupakan produsen obat di Amerika Serikat dan mitranya.

Pfizer merupakan produsen obat Amerika serikat yang menjalin kemitraan dengan BioNTech dari Jerman. Rabu kemarin, pihak Pfizer mengatakan bahwa dokumen yang terkait dengan pengembangan vaksin Covid-19 mereka telah “diakses secara tidak sah” dalam serangan ciber terhadap regulator obat-obatan Eropa.

Baca Juga: Pilkada Tangsel 2020: Dinasti Atut Klaim Kemenangan Atas Dinasti Prabowo dan Ma’ruf Amin

Baca Juga: Ngeri! Ada Petugas KPPS yang Tetap Bertugas Meski Terpapar Covid-19, Begini Penjelasan Bawaslu

Dilansir dari Reuters, European Medicianes Agency (EMA) merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk menilai dan menyetujui obat-obatan dan vaksin untuk Uni Eropa mengatakan bahwa beberapa jam sebelumnya telah menjadi sasaran serangan dunia maya. Tidak ada rincian lebih lanjut terkait hal tersebut.

Namun, pihak Pfizer dan BioNTech menyatakan bahwa mereka tidak yakin bila data pribadi peserta uji coba vaksin Covid-19 ada yang menyusupi. Dan pihak EMA “telah meyakinkan Pfizer dan BioNTech bahwa serangan dunia maya tidak akan berdampak pada peninjauan timelinenya.”

Tidak jelas kapan atau bagamiana serangan itu terjadi, siapa yang bertanggung jawab atau informasi apa yang mungkin telah diretas.

Baca Juga: Jangan Khawatir! NIK Tidak Terdaftar Tetap Bisa Cek BLT BPUM UMKM Lewat eform.bri.co.id/bpum

Bahkan seorang juru bicara BioNTech menolak berkomentar lebih lanjut terkait peretasan tersebut. begitupula dengan pihak Pfizer yang tidak segera menanggapi komentar lebih lanjut.

Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa mereka telah diberi tahu oleh EMA “Agensi tersebut telah menjadi sasaran serangan dunia maya dan beberapa dokumen yang beritan dengan penajuan peraturan kandidat vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech telah diakses sercara tidak sah.”

Sekain itu mereka juga menambahkan bahwa “tidak ada sistem yang ada pada Pfizer atau BioNTech yang dilanggar sehubungan dengan insiden ini dan kami tidak menyadari bahwa ada peserta studi yang telah diidentifikasi melalui data yang telah diakses.”

Baca Juga: Indonesia Bakal Beli Jet Tempur F-15 dan F-18 dari AS, Disebut untuk Imbangi Negara Tetangga!

Perlu diketahui pula bahwa Pfizer dan BioNTech merupakan pesaing teratas dalam perlombaan global untuk peluncuran vaksin Covid-19.

Namun, vaksin produksi Pfizer dan BioNTech masih dipelajari oleh Uni Eropa. EMA telah mengatakan akan menyelesaikan peninjauannya pada 29 Desember 2020 walaupun dia menyampaikan bahwa jadwal tersebut dapat berubah.

Pada pernyataan sebelumnya, EMA telah memberikan sedikit rincian terkait serangan tersebut. bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan terkait insiden itu dengan bantuan penegak hukum.

Baca Juga: Memanas, Tentara Yaman Serang Arab Saudi Melalui Pesawat Drone, Balas Dendam?

“EMA tiak dapat memberikan detail tambahan selama penyelidikan sedang berlangsung. Informasi lebih lanjut akan tersedia pada waktunya,” tuturnya.

Upaya peretasan tehadap organisasi kesehatan dan medis telah meningkat selama pandemi Covid-19 berlangsung. Penyerangan dimulai dari mata-mata yang didukung negara hingga penjahat dunia maya berebut untuk mendapatkan infromasi terbaru tentang wabah Covid-19.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah