Joe Biden Menang Pemilu Amerika Kalahkan Trump dan Terpilih Menjadi Presiden AS ke 46, Ini Faktanya

8 November 2020, 07:40 WIB
Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris menang pemilu AS dan menjadi Presiden dan Wakil Presiden /Semarangku/Twitter /@JoeBiden

SEMARANGKU – Joe Biden menang pemilu Amerika Serikat atau pilpres AS dan akan terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-46 nanti.

Banyak spekulasi terkait pilpres AS tahun ini sehingga anata kubu partai Demokrat dan Republik semakin memanas. Namun dengan melihat capaian suara bisa dipastikan pasangan Joe Biden-Kamala Harris kalahkan Donald Trump-Mike Pence.

Tidak hanya itu, dua partai tersebut sama-sama mengklaim bahwa dirinyalah pemenang dari pemilu AS pada tahun ini, baik dari Joe Biden maupun Donald Trump.

Juga dikabarkan Donald Trump akan menggugat pada jalur hukum terkait dengan kecurangan suara pemilu AS tahun ini.

Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Janji Mendamaikan Palestina dan Israel

Baca Juga: Video Syur Mirip Dirinya Beredar Luas dan Jadi Trending Twitter, Gisel Justru Bilang Begini

Joe Biden atas pernyataan Donald Trump tanggapi dengan santai sebab faktanya masyarakat AS banyak yang mendukungnya untuk menjadi Presiden Amerika.

Hal ini disebabkan, bahwa permasalahan Covid-19, Donald Trump belum mampu menanganinya dan sampai keteteran.

Oleh karenanya, masyarakat Amerika berharap Biden mampu mengatasi permasalahan di internal negara terkait dengan Covid-19 dan ekonomi nasional yang diakibatkan dengan pandemi.

Baca Juga: Login kemnaker.go.id Cek Pencairan BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 ke Bank Swasta

Baca Juga: Usai Nyekar di Makam Bung Karno, Ganjar Pranowo Ingatkan Pentingnya Persatuan

"Saya merasa terhormat dan tersanjung oleh kepercayaan yang telah diberikan rakyat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris. Dalam menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejumlah besar orang Amerika memberikan suara," ujar Biden, dikutip Semarangku dari The Jerusalem Post. 

"Dengan berakhirnya kampanye, inilah saatnya untuk melupakan kemarahan dan retorika keras kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa. Sudah waktunya bagi Amerika untuk bersatu. Dan untuk menyembuhkan," tambahnya.

Sementara itu, Joe Biden memiliki keunggulan 273 hingga 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang. Setelah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania untuk menempatkannya di atas 270 yang dia butuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemdikbud Sudah Cair 2 Tahap, Ini Cara Lapor Jika Belum Dapat Sampai Sekarang

Baca Juga: Tak Punya ATM BRI Bantuan BLT UMKM Banpres BPUM Bisa Cair dengan Cara Ini, Dapat Rp 2,4 Juta

Namun warga AS senang dan bersorak-sorai menyambut Kemenangan yang diproyeksikan Joe Biden terjadi setelah empat hari ketegangan atas hasil pemilihan Selasa, dengan penghitungan suara di beberapa negara bagian medan pertempuran masih berlangsung berkat banjir surat suara yang masuk.

Sorak-sorai dan tepuk tangan terdengar di lingkungan sekitar di Washington DC dalam satu komunitas, orang-orang muncul ke balkon, berteriak, melambai. 

Gelombang kebisingan dibangun karena lebih banyak orang mengetahui berita tersebut. Beberapa menangis. Musik mulai dimainkan, "We are the Champions" menggema di mana-mana.

Baca Juga: Kemenangan Joe Biden Di depan Mata, Donald Trump: Pilpres AS 2020 Penuh Kecurangan Siap Lawan

Baca Juga: Pilpres AS: Pendukung Joe Biden Menari, Sementara Pendukung Donald Trump Bawa Senjata

Kemenangan Joe Biden didorong oleh dukungan kuat dari kelompok-kelompok termasuk wanita, Afrika-Amerika, pemilih kulit putih dengan gelar sarjana, dan penduduk kota. Dia unggul lebih dari empat juta suara di atas Trump dalam penghitungan suara populer nasional.

Oleh karenanya, dapat dipastikan bahwa Joe Biden dan Kamala Haris akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat yang ke-46 sebagai warna baru dari kepemimpinan Donald Trump.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: The Jarusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler