2 Pilot Jet Tempur Rusia dapat Penghargaan Setelah Drone Amerika Jatuh ke Laut Hitam

18 Maret 2023, 18:07 WIB
2 Pilot Jet Tempur Rusia dapat Penghargaan Setelah Drone Amerika Jatuh ke Laut Hitam / /Screenshot YoutubeIndo Magazine

SEMARANGKU - Rusia menganugerahkan penghargaan negara kepada 2 orang pilot pesawat tempur, yang terlibat dalam jatuhnya drone MQ-9 Reaper Milik Amerika Serikat ke Laut Hitam.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan 2 pilot pesawat jet tempur SU-27, telah berhasil mencegah pesawat tak berawak itu terbang ke wilayah dekat Krimea, yang dinyatakan terlarang oleh Rusia.

Saat memberikan penghargaan kepada pilot jet tempur Su-27 pada hari Jumat, 17 Maret 2023, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu memuji pencapaian mereka.

Baca Juga: Amerika Kesulitan Evakuasi Drone Reaper Seharga 462 Miliar setelah Jatuh di Laut Hitam Rusia

“Drone itu terbang dengan transponder yang mati, melanggar batas-batas wilayah udara yang sementara ditetapkan pemerintah (Rusia), untuk operasi militer khusus [dan] telah dikomunikasikan kepada semua pengguna wilayah udara internasional." kata Shoigu.

Analisis politik pro-Kremlin, Sergei Markov mengatakan pemberian penghargaan kepada 2 pilot tersebut mengisyaratkan bahwa Rusia akan terus menenggelamkan drone-drone AS.

Sehari sebelumnya, Militer AS merilis video berdurasi 42 detik yang menampilkan pesawat tempur Rusia mencegat dan melewati drone MQ-9 Reaper dalam jarak dekat, sambil membuang bahan bakar yang bertujuan untuk merusak optik drone dan instrumen berteknologi tinggi lainnya.

Baca Juga: Rusia Klaim Rebut Kota Bakhmut, Pintu Masuk untuk Kuasai Ukraina Timur

Militer AS mengatakan mereka terpaksa menjatuhkan drone di Laut Hitam, setelah salah satu jet tempur Rusia menyerang baling-baling MQ-9, saat drone tersebut sedang terbang di wilayah udara internasional.

Sementara, Rusia menampik tuduhan tersebut, dan menyatakan drone itu jatuh ketika membuat manuver yang tajam.

Pejabat Militer AS berkata bahwa mengangkat kembali puing drone akan sulit karena kedalaman perairan di Laut Hitam. 

Namun, Moscow Times melaporkan angkatan laut Rusia telah mendeteksi puing drone berada di kedalaman 850-900 meter (2.788-2.952 kaki), dan berjarak 60 km dari kota pelabuhan Sevastopol, Krimea.

Walaupun, Rusia dan AS terlihat memanas atas insiden drone ini, tetapi pihak AS tampaknya ingin mendinginkan situasi, dengan menyatakan tidak jelas apakah pilot Rusia dengan sengaja menghantam pesawat tanpa awak tersebut.

Pemerintah Rusia juga menekankan perlunya menjalin hubungan komunikasi dengan Washington setelah insiden tersebut.

Meski di satu sisi mereka dengan tegas mencela AS, karena mengoperasikan pesawat pengintai di perbatasan Rusia, serta berbagi intelijen militer dengan Ukraina yang akan digunakan untuk menyerang pasukan Rusia.

2 orang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, misi penerbangan untuk operasi pengintaian di Laut Hitam berlanjut, meski Rusia menenggelamkan drone MQ-9. Sebuah drone RQ-4 Global Hawk telah diutus untuk misi di wilayah tersebut pada hari Jumat.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler