Pendudukan Israel di Tepi Barat Tewaskan 67 Warga Palestina, Netanyahu : Konstruksi Pemukiman Terus Berlanjut

28 Februari 2023, 17:20 WIB
Pendudukan Israel di Tepi Barat Tewaskan 67 Warga Palestina, Netanyahu : Konstruksi Pemukiman Terus Berlanjut / /

SEMARANGKU - Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan tentara dan pemukim Israel telah membunuh 67 warga Palestina di Tepi Barat sejak awal 2023, termasuk 13 anak-anak. 

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pembangunan pemukiman warganya di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat akan terus berlanjut.

Pernyataan ini keluar setelah beberapa jam Yordania mengadakan pertemuan antara Israel dan otoritas Palestina, yang dihadiri juga oleh perwakilan AS dan Mesir di kota Aqaba, Laut Merah.

Meningkatkan serangan dan kekerasan pada warga Palestina di Tepi Barat mendapat kecaman luas dari politisi lokal dan internasional, LSM, serta kelompok hak asasi manusia.

Baca Juga: Tentara Israel Bunuh 11 Warga Palestina dan Lukai Ratusan Lainnya di Tepi Barat

Pada 15 Desember 2022, PBB menyatakan,”2022 adalah tahun keenam secara berturut-turut meningkatnya serangan dari pemukim Israel kepada warga Palestina di pendudukan tepi Barat.”

“Bukti menunjukkan tentara Israel sering memfasilitasi, mendukung, dan berpartisipasi dalam serangan pemukim. Hal ini membuat sulit untuk membedakan antara kekerasan pemukim atau kekerasan negara.”

“Pemukim Israel bersenjata dan bertopeng menyerang orang-orang Palestina di rumah mereka, menyerang anak-anak dalam perjalanannya ke sekolah, menghancurkan properti dan membakar kebun zaitun, serta meneror seluruh komunitas dengan kebebasan hukum.” tulis pernyataan tersebut.

Baca Juga: Israel Mengebom Gaza Setelah Palestina Menembakkan Roket, Imbas Serangan Mematikan di Nablus

Pemerintah Israel terus membangun pemukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat Palestina, hal ini memicu pertikaian antara penduduk Palestina dan pemukim Israel.

Dalam beberapa pekan terakhir, situasi di Tepi Barat menjadi sangat tegang setelah Israel melakukan beberapa serangan besar-besaran di kota-kota Palestina, menewaskan puluhan warga Palestina.

Pada hari Rabu, selama serangan di Nablus, pasukan Israel membunuh 11 warga Palestina dan melukai lebih dari 100 orang, mayoritas dengan peluru tajam. 

Kurang dari sebulan sebelumnya, tentara Israel membunuh 10 warga Palestina selama serangan di kamp pengungsi Jenin, termasuk dua anak dan seorang wanita berusia 61 tahun.

Para pemukim Israel melakukan serangan tak lama setelah dua pemukim Israel tewas dalam penembakan oleh seorang pria bersenjata Palestina di Huwara. 

Pemukim Israel yang menjadi korban adalah dua bersaudara berusia 20-an yang tinggal di pemukiman ilegal Israel Har Bracha di selatan Nablus.

“Adegan pembakaran rumah dan mobil, penyerangan terhadap warga, mencegah truk pemadam kebakaran untuk mencapai rumah yang terbakar dan menyerang ambulans yang mengangkut pasien dan terluka, semua kejahatan ini harus menghadapi intervensi internasional, segera untuk menahan otoritas pendudukan dan menghentikan mereka,” kata Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh.

Kelompok hak asasi Al Haq yang berbasis di Ramallah mengatakan serangan itu adalah "Hasil impunitas selama puluhan tahun, yang dinikmati oleh Israel dan pemukim atas kejahatan internasional yang dilakukan terhadap warga Palestina".

Sami Abu Shahadeh, seorang politisi Palestina di parlemen Israel, mengatakan: "Pogrom Zionis yang terjadi di Huwara adalah konsekuensi dari platform politik supremasi Yahudi pemerintah Israel."

Kelompok hak asasi Israel Peace Now dan B'Tselem juga menggambarkan serangan itu sebagai "pogrom" pemukim yang didukung oleh pemerintah Israel.

Sejumlah pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat dan Perancis, juga mengeluarkan kecaman atas serangan tersebut.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler