Network
SEMARANGKU – ISIS serukan anggotanya untuk menyerang negara Barat guna memanfaatkan kondisi perang Rusia-Ukraina.
Di tengah perang Rusia-Ukraina memanas, pimpinan ISIS menyerukan penyerangan terhadap negara Barat terutama Israel dan negara Eropa lain kepada anggotanya.
Sebuah pesan online seperti yang dikutip Times menyatakan bahwa ISIS harus memanfaatkan kondisi perang Rusia-Ukraina yang disebutnya sebagai tentara salib sedang berperang satu sama lain guna menyerang barat.
Juru bicara baru ISIS Omar al-Muhajir mengatakan kepada pengikutnya untuk mempersenjatai diri, menyerukan kampanye balas dendam atas kematian pemimpin Abu Ibrahim al Hashimi al Qurayshi meskipun ia diduga dibunuh awal tahun ini dalam serangan AS, bukan oleh orang Eropa atau Israel.
Baca Juga: Pentagon Prediksi ISIS di Afghanistan Bisa Serang Amerika Serikat Hanya dalam Waktu 6 Bulan
Dilansir dari rt.com hal ini berkaitan dengan seringnya serangan liar Israel terhadap warga Palestina terutama di bulan Ramadhan.
Seperti serangan di Tepi Barat setelah dua serangan teroris oleh simpatisan ISIS.
Lonjakan kekerasan memuncak dalam konfrontasi antara polisi Israel dan warga Palestina di masjid al-Aqsa pada hari Jumat, 15 April 2022 lalu, yang menyebabkan lebih dari 150 warga Palestina terluka.
Sementara rekaman itu termasuk pembicaraan tentang “membebaskan” Yerusalem melalui pembentukan kekhalifahan – salah satu poin pembicaraan favorit kelompok tersebut – para ahli yang dikutip oleh Times tidak lagi percaya ISIS memiliki kemampuan untuk melakukan operasi besar di luar negeri.
