Krisis Pangan Mengintai, Jerman Peringatkan Soal Kelaparan Global

10 Mei 2022, 08:46 WIB
Krisis Pangan Mengintai, Jerman Peringatkan Soal Kelaparan Global /Pixabay/Peggy_Marco

SEMARANGKU - Jerman memperingatkan perihal kelaparan global, lantaran krisis pangan sedang mengintai dunia.

Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, Svenja Schulze memperingatkan tentang kelaparan global karena krisis pangan yang mengancam yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II.

Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman tersebut menuturkan bahwa pandemi Covid-19 dan operasi militer Rusia di Ukraina sebagai penyebab krisis pangan, yang berujung pada kelaparan global.

“Situasinya sangat dramatis,” ujar Schulze kepada tabloid Jerman, dikutip dari RT.

Baca Juga: Krisis Iklim Mencekik: Anak-anak Bangladesh Putus Sekolah Demi Bekerja, UNICEF: Sangat Mengkhawatirkan!

Menurut Program Pangan Dunia PBB, lebih dari 300 juta orang sudah menderita kelaparan akut.

Harga pangan di seluruh dunia telah tumbuh sepertiga dan telah mencapai tingkat rekor.

“Pesan pahitnya adalah bahwa kita menghadapi kelaparan terburuk sejak Perang Dunia II yang dapat menyebabkan jutaan orang mati,” pungkas Schulze.

Program Pangan Dunia telah memperingatkan bahwa 44 juta orang di seluruh dunia menuju kelaparan.

Baca Juga: Bantu Ukraina Lawan Rusia, Inggris Gelontorkan Dana dan Bantuan Militer Dalam Jumlah Besar

Hal ini karena gandum Ukraina tidak dapat menjangkau mereka.

Program Pangan Dunia menyerukan agar pelabuhan Laut Hitam dibuka sehingga biji-bijian ini dapat dikirim ke negara yang membutuhkan.

Menteri Schulze dengan cepat menyalahkan Moskow atas perkembangan tersebut dengan menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin ‘melancarkan perang melalui kelaparan’.

Dia mengklaim bahwa Rusia telah mencuri biji-bijian dari Ukraina dan sekarang mengambil keuntungan dari negara-negara yang bergantung pada produk pertanian Rusia dan Ukraina.

Menteri tersebut juga mengklaim bahwa fakta bahwa 40 negara yang merupakan rumah bagi setengah dari populasi dunia tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina.

Ini diduga merupakan hasil dari kerentanan mereka terhadap pemerasan makanan.

Namun, Schulze tidak menawarkan bukti khusus untuk mendukung pernyataan ini.

Pada saat yang sama, dia mengakui bahwa fokus beberapa negara pada energi hijau juga telah berkontribusi pada kekurangan pangan.

Sekedar informasi, hingga 4% dari apa yang disebut biofuel di Jerman dibuat dari makanan dan pakan ternak.

Konflik yang sedang berlangsung di Ukraina telah memicu kekhawatiran akan kekurangan gandum global.

Hal ini karena harga gandum melonjak ke level tertinggi beberapa tahun di bulan Maret 2022.

Baik Rusia dan Ukraina adalah pemasok gandum utama.

Dua negara ini menyumbang sekitar 30% dari ekspor global.

Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari 2022, menyusul kegagalan Ukraina untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk.

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Itulah Jerman yang memperingatkan soal kelaparan global, krisis pangan mengintai.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler