Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Ekonomi Mesir dan Kini Terapkan Langkah Penghematan Drastis

2 April 2022, 20:00 WIB
Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Ekonomi Mesir dan Kini Terapkan Langkah Penghematan Drastis /Reuters/Baz Ratner/

SEMARANGKU - Mesir menerapkan langkah-langkah penghematan lantaran perang Rusia-Ukraina memperburuk ekonomi.

Mesir memperkenalkan serangkaian langkah-langkah penghematan pada awal April 2022 untuk mengatasi dampak ekonomi dari perang di Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina yang memperburuk ekonomi membuat Mesir menerapkan langkah-langkah penghematan.

Pemerintah Mesir telah mengirimkan pemberitahuan ke berbagai lembaga pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pengeluaran mereka, di tengah perang Rusia-Ukraina yang memperburuk ekonomi.

Baca Juga: Efek Perang Rusia: Muslim di Ukraina Jalani Ramadhan yang Sulit Tahun Ini, Berapa Populasinya?

Langkah-langkah penghematan baru adalah bagian dari upaya komprehensif oleh pemerintah Mesir untuk mengurangi pengeluaran.

Serta menurunkan defisit anggaran dan mengurangi utang negara yang melonjak.

Apa saja langkah-langkah penghematan yang dilakukan oleh Mesir?

Langkah-langkah itu mencakup pembatasan perjalanan yang tidak perlu ke negara lain oleh pejabat pemerintah.

Kementerian harus menunda pelaksanaan semua proyek baru, sementara yang perlu diimplementasikan harus mendapatkan persetujuan pribadi dari menteri terkait.

Menurut skema baru, instansi pemerintah tidak diperbolehkan mempekerjakan pekerja baru.

Baca Juga: Diplomat Rusia Diusir Beberapa Negara Eropa Gara-gara Dicurigai Jadi Mata-mata

Lembaga yang sama tidak diperbolehkan untuk menawarkan pembebasan pajak atau bea cukai kepada pedagang atau pemasok tanpa persetujuan dari menteri terkait.

Prioritas belanja pemerintah pada periode mendatang akan dibatasi pada program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan pembelian bahan pokok bagi masyarakat.

Sebenarnya Mesir juga telah memulai upaya penghematan bertahun-tahun yang lalu, terutama pada akhir 2016 ketika membawa perubahan untuk mendapatkan pinjaman $12 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Dorongan itu termasuk liberalisasi nilai tukar pound Mesir, pengenalan reformasi pajak, dan institusi pajak pertambahan nilai.

Ini juga termasuk pemotongan semua jenis subsidi, seperti subsidi bahan bakar, air dan listrik yang digunakan pemerintah untuk biaya puluhan miliar pound setiap tahun.

Pemerintah juga sedang menyusun undang-undang pajak properti baru untuk memudahkan pendaftaran properti.

Ada kepercayaan luas bahwa langkah-langkah penghematan sedang didikte oleh IMF.

Terutama setelah Mesir secara resmi meminta dukungan dari pemberi pinjaman internasional untuk mengimbangi efek dari perang Ukraina pada ekonominya.

Pada 26 Maret 2022, Menteri Keuangan Mesir, Mohamed Maait mengatakan program IMF yang diharapkan akan bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, dan meningkatkan reformasi struktural.

Serta menjaga ketahanan ekonomi Mesir untuk menahan guncangan eksternal jika perang di Ukraina berlarut-larut.

Mesir tenerapkan langkah-langkah penghematan lantaran perang Rusia-Ukraina memperburuk ekonomi mereka.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler