Khawatir Perang Rusia Ukraina Meluas, Baltik Minta Pasukan AS Secara Permanen, Ini Komentar Menlu Latvia

15 Maret 2022, 19:45 WIB
Khawatir Perang Rusia Ukraina Meluas, Baltik Minta Pasukan AS Secara Permanen, Ini Komentar Menlu Latvia /Tangkap layar postingan akun Instagram @nato

SEMARANGKU - Sejak perang rusia Ukraina negara-negara Baltik meminta penempatan pasukan Amerika Serikat (AS) secara permanen.

Baltik meminta penempatan pasukan AS secara permanen karena khawatir perang Rusia di Ukraina meluas.

Presiden Latvia, Egils Levits telah menyerukan kehadiran permanen pasukan AS di Baltik di tengah serangan Rusia di Ukraina.

Baltik berpendapat bahwa menempatkan pasukan AS secara permanen di wilayah itu akan menghalangi Rusia dari agresi di luar Ukraina.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy Beberkan Tujuan Utama Para Negoisator Ukraina, Akankah Rusia Melunak?

Rusia telah berulang kali menyatakan tidak berencana untuk menyerang negara lain.

Moskow bersikeras bahwa tindakannya di Ukraina ditujukan untuk melindungi penduduk Donbass yang berbahasa Rusia.

Sekedar informasi, Baltik adalah istilah yang digunakan untuk kelompok tiga negara berdaulat di Eropa Utara di pantai timur Laut Baltik yaitu: Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Levits mengatakan kehadiran permanen militer AS di wilayah itu mutlak diperlukan.

“NATO harus memperkuat sayap timur NATO, Baltik, Polandia, Rumania, sehingga ini akan menjadi sinyal kuat ke Moskow bahwa NATO siap untuk membela negara-negara anggota,” ujar Levits, dikutip dari RT.

Baca Juga: Gonjang-ganjing Perang, Jumlah Pengungsi Meningkat Saat Rusia Bombardir Ukraina Barat

Levits menuduh Rusia menyembunyikan ‘gagasan agresi di luar Ukraina’.

Ini adalah sesuatu yang dibantah Moskow.

Presiden Latvia berpendapat bahwa mempertahankan pasukan NATO secara permanen di Baltik akan menjadi tanggapan terhadap dugaan ancaman Rusia terhadap wilayah tersebut.

AS dan NATO hanya pernah memiliki kehadiran rotasional di Baltik.

Menteri Luar NegeriLatvia, Edgars Rinkevics mengatakan pekan lalu bahwa negara itu harus meningkatkan anggaran pertahanannya dalam menanggapi konflik Rusia-Ukraina.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan Perjanjian Minsk.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan

Itulah Baltik yang meminta penempatan pasukan Amerika Serikat (AS) secara permanen, khawatir perang Rusia meluas.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler