Putin Beri Lampu Hijau Sukarelawan Timur Tengah untuk Gabung ke Perang Ukraina, Menhan: Tidak Terkendali

12 Maret 2022, 19:30 WIB
Putin Beri Lampu Hijau Sukarelawan Timur Tengah untuk Gabung ke Perang Ukraina, Menhan: Tidak Terkendali /Baz Ratner/Reuters

SEMARANGKU - Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan lampu hijau kepada sukarelawan Timur Tengah untuk bergabung ke medan perang di Ukraina.

Putin pada Jumat, 11 Maret 2022 memberi lampu hijau hingga 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah untuk dikerahkan bersama pemberontak yang didukung Rusia untuk berperang di Ukraina.

Langkah untuk mengizinkan sukarelawan Timur Tengah untuk berperang di Ukraina diambil oleh Putin di tengah peperangan Rusia yang sudah memasuki minggu ketiga.

Putin yang mengizinkan sukarelawan Timur Tengah bergabung di medan perang memungkinkan Kremlin meminimalkan risiko tambahan korban militer di pihak Rusia.

Baca Juga: Unduhan Aplikasi VPN Melonjak Usai Rusia Berlakukan Sensor Media Digital

Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada puluhan ribu sukarelawan di Timur Tengah yang siap datang untuk bertempur bersama pasukan dukungan Rusia.

“Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,” ujar Putin, dikutip dari Reuters.

Shoigu juga mengusulkan agar rudal Javelin dan Stinger buatan Barat yang ditangkap oleh tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan Donbass.

Diserahkan bersama dengan persenjataan lain seperti sistem pertahanan udara portabel, yang dikenal sebagai MANPADS, dan roket anti-tank.

Baca Juga: Berkaca Pada Perang Rusia-Ukraina, Swedia Tingkatkan Pengeluaran Militer, Berpotensi Gabung NATO?

“Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia, tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk,” pungkas Putin.

Putin mengatakan bahwa ‘operasi militer khusus’ di Ukraina sangat penting untuk memastikan keamanan Rusia setelah Amerika Serikat memperluas NATO ke perbatasannya.

AS juga mendukung para pemimpin pro-Barat di Kiev. Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya.

Sementara itu, Amerika Serikat, dan sekutu Eropa dan Asianya mengutuk perang Rusia di Ukraina. Sedangkan China telah menyerukan untuk tenang.

Kepala Intelijen AS mengatakan bahwa kepada anggota parlemen bahwa Rusia terkejut dengan kekuatan perlawanan Ukraina.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa senjata Barat mengalir ke Ukraina dengan cara yang ‘benar-benar tidak terkendali’.

Militer Rusia berencana untuk memperkuat perbatasan Baratnya setelah apa yang dia katakan sebagai pembangunan unit militer Barat di perbatasan Rusia.

Itulah Putin yang memberikan lampu hijau kepada sukarelawan Timur Tengah untuk bergabung ke medan perang di Ukraina, Barat ketar-ketir?***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler