Efek Pilu Perang, Setengah Penduduk Kiev Melarikan Diri, Ini Komentar Menteri Angkatan Bersenjata Inggris

11 Maret 2022, 19:30 WIB
Efek Pilu Perang, Setengah Penduduk Kiev Melarikan Diri, Ini Komentar Menteri Angkatan Bersenjata Inggris /The Sun/Twitter/Wendy Warrington

SEMARANGKU - Setengah dari penduduk Kiev telah melarikan diri, ditengah perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

Wali Kota Kiev mengatakan bahwa hampir dua juta penduduk telah melarikan diri dari ibu kota ketika perang Rusia-Ukraina mulai berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Di tengah perang sedang berlangsung dan pasukan Rusia semakin dekat ke ibu kota, banyak penduduk yang melarikan diri dari Kiev.

“Dari informasi kami, setengah dari penduduk Kiev telah meninggalkan kota itu," ujar Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Irak Diguncang Protes Soal Kenaikan Harga Pangan, Efek Domino Perang Rusia di Ukraina?

Pasukan Rusia telah mencapai tepi timur laut kota, dengan pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama dilaporkan pada malam hari.

Moskow juga telah membuat kemajuan melawan kota Kharkiv di timur dan Mykolaiv di selatan, di tengah pertempuran sengit.

Sekedar informasi, menurut Klitschko, dua bom menghantam dua rumah sakit di sebuah kota di sebelah barat Kiev pada Rabu, 9 Maret 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan telah mengkonfirmasi 18 serangan terhadap fasilitas medis sejak invasi Rusia dimulai dua minggu lalu.

Baca Juga: Sedih Lihat Perang, China Dukung Penuh Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Namun CIA Bilang Begini

Sebuah serangan udara juga menghantam sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol.

Insiden ini menewaskan tiga orang termasuk seorang anak dan menuai kecaman luas.

“Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?,” ujar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa tidak ada fasilitas kesehatan yang harus menjadi target.

Dujarric juga menyerukan penghentian segera serangan terhadap layanan kesehatan, rumah sakit, petugas kesehatan, dan ambulans.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris telah menyerukan penyelidikan atas tindakan Rusia di Ukraina.

Serta mengutuk apa yang dia katakan sebagai kekejaman dengan proporsi yang tak terbayangkan yang dilakukan oleh pasukan Moskow.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengklaim rumah sakit Mariupol telah direbut oleh pejuang sayap kanan yang menggunakannya sebagai pangkalan.

Menteri Angkatan Bersenjata, Inggris James Heappey mengatakan bahwa menghancurkan rumah sakit adalah ‘kejahatan perang’, terlepas dari apakah itu tindakan yang disengaja atau tidak.

Lavrov mengatakan Rusia siap untuk negosiasi lebih lanjut tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda melunaknya tuntutan Moskow.

Dia mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin dapat bertemu dengan Zelenskyy tetapi hanya setelah negosiasi lebih lanjut tentang ketentuan Rusia yang lebih luas.

Termasuk bahwa Ukraina harus dilucuti dan menerima status netral.

Gencatan senjata sementara untuk memungkinkan makanan penting dan pasokan medis ke kota-kota yang terkepung dan memungkinkan penduduk keluar sering goyah.

Ukraina menuduh Rusia melanjutkan pemboman mereka.

Itulah efek pilu perang, setengah penduduk Kiev telah melarikan diri, begini komentar Menteri Angkatan Bersenjata Inggris.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler