Menlu AS Blinken Yakinkan Moldova Masukkan Pengungsi dari Ukraina, Jaminan Apa yang Bisa Diberikan Washington?

7 Maret 2022, 19:45 WIB
Menlu AS Blinken Yakinkan Moldova Masukkan Pengungsi dari Ukraina, Jaminan Apa yang Bisa Diberikan Washington? /LUKASZ GLOWALA/REUTERS

SEMARANGKU - Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mencoba meyakinkan Moldova soal masuknya pengungsi dari Ukraina.

Blinken pada Minggu, 6 Maret 2022 meyakinkan para pemimpin Moldova bahwa AS akan menggalang oposisi internasional terhadap agresi Rusia yang telah menyebabkan lonjakan pengungsi.

Terkait dengan banyaknya pengungsi dari Ukraina yang masuk ke Moldova, Blinken mengatakan bahwa AS siap memberikan bantuan ke negara itu.

Blinken menyakinkan Moldova lantaran lebih dari 230.000 pengungsi telah melintasi perbatasannya dari Ukraina sejak perang dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022.

Baca Juga: Berkaca pada Invasi Rusia, Swedia dan Finlandia Perkuat Kerjasama Keamanan, Bergabung dengan NATO?

Ditanya jaminan apa yang bisa diberikan Washington kepada Moldova, Blinken menunjuk pada upaya AS untuk memobilisasi respons internasional yang mengisolasi Rusia.

“Kapan pun dan dimana pun agresi itu mungkin muncul, kami akan melakukan hal yang sama,” ujar Blinken, dikutip dari Reuters.

Moldova pada Kamis, 3 Maret 2022 secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Langkah tersebut kemungkinan akan membuat Moskow Marah.

Rusia diperkirakan memiliki 1.500 tentara yang berbasis di wilayah Transnistria yang memisahkan diri di timur Moldova.

Baca Juga: UPDATE: 7 Peristiwa Penting dalam Invasi Rusia di Ukraina Hari Kesebelas, Upaya Gencatan Senjata Gagal

Blinken mengatakan AS menyediakan $18 juta selama beberapa tahun ke depan.

Hal ini untuk memperkuat dan mendiversifikasi sektor energi Moldova.

Perlu diketahui bahwa Moldova sangat bergantung pada gas Rusia.

“Kemandirian (Energi) dan ketahanan energi sebenarnya sangat penting untuk menjaga kedaulatan dan kemandirian seseorang,” ujar Blinken, dikutip dari Reuters.

Setidaknya 120.000 dari mereka yang telah menyeberang ke Moldova tetap berada di negara berpenduduk sekitar 2,5 juta orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Moldova, Natalia Gavrilita dalam pertemuan sebelumnya dengan Blinken.

“Untuk negara kecil seperti Moldova, ini adalah jumlah yang sangat besar,” ujar Gavrilita, dikutip dari Reuters.

Gavrilita juga mengungkapkan bahwa Moldova akan membutuhkan bantuan untuk menangani para pengungsi.

Itulah Antony Blinken yang mencoba meyakinkan Moldova soal masuknya pengungsi dari Ukraina.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler