Serangan Meletus di Kamp Pengungsi di Ethiopia, 5 Orang Tewas, UNCHR: Banyak Anggota Keluarga Hilang

19 Februari 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi pasukan Etopia, Serangan Meletus di Kamp Pengungsi di Ethiopia, 5 Orang Tewas, UNCHR: Banyak Anggota Keluarga Hilang /TIKSA NEGERI/REUTERS

SEMARANGKU - Telah terjadi serangan di kamp pengungsi Ethiopia dan menewaskan lima orang.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa serangan di wilayah Afar di Ethiopia utara mengorbankan sebuah kamp yang menampung pengungsi.

Serangan di kamp pengungsi di Ethiopia ini menewaskan lima orang dan memaksa ribuan orang mengungsi.

Pengungsi yang selamat dari serangan kamp Bahrale di Afar, Ethiopia mengatakan bahwa sedikitnya lima tewas dan beberapa wanita diculik dalam serangan bulan ini.

Baca Juga: GAWAT! Ketegangan Rusia-Ukraina Belum Surut, Biden Sebut Rusia Dapat Menyerang Ukraina dalam Beberapa Hari

Serangan awal bulan ini merupakan pukulan telak bagi lebih dari 100.000 pengungsi Eritrea yang tinggal di Ethiopia.

Kamp-kamp pengungsi telah berulang kali terperangkap dalam perang selama 15 bulan.

Serangan Ini juga menggarisbawahi meningkatnya jumlah pertempuran di Afar.

Pertempuran telah muncul dalam beberapa pekan terakhir sebagai front paling aktif dalam konflik.

Konflik tersebut mengadu pemerintah Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed melawan kelompok pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Badan Pengungsi PBB (UNCHR) menyebutkan bahwa banyak anggota keluarga yang kehilangan satu sama lain.

Baca Juga: Buntut Krisis Rusia-Ukraina, Kondisi Ekonomi Asia Tengah Tertekan, Terjepit Ketegangan Geopolitik?

“Anggota keluarga kehilangan satu sama lain dalam kekacauan melarikan diri dari kamp,” ujar UNHCR, dikutip dari Al Jazeera.

Kamp Barahle terletak di dekat perbatasan antara Afar dan Tigray, daerah asal para pemberontak.

TPLF mengendalikan sebagian besar Tigray dan pada bulan Januari 2022 mengumumkan telah memperluas operasi ke Afar.

Pemberontak ini mengklaim telah diprovokasi oleh serangan terhadap posisinya oleh pasukan pro-pemerintah.

Perang Ethiopia telah pecah pada November 2020 ketika Abiy mengirim pasukan ke Tigray untuk menggulingkan pemerintah TPLF.

Ini adalah sebuah langkah yang katanya dilakukan sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara.

Sementara itu, sejak awal, pengungsi Eritrea terjebak dalam baku tembak.

Dua kamp di Tigray utara, Hitsats dan Shimelba, dijarah dan kemudian dihancurkan.

Adapun serangan di Bahrale menandai pertama kalinya sebuah kamp di luar Tigray.

Didirikan pada tahun 2009, kamp tersebut menampung hampir 21.000 pengungsi pada Desember 2021.

PBB menuturkan bahwa lebih dari 13.000 pengungsi tambahan yang tinggal di distrik sekitarnya.

Pada Jumat, 18 Februari 2022, PBB mengungkapkan bahwa  lebih dari 4.000 pengungsi dari Bahrale telah mencapai Semera, Ethiopia.

Sekitar 10.000 lebih pengungsi dilaporkan tinggal di kota Afdera, sekitar 225 km (140 mil) dari Semera, dengan yang lainnya tersebar di tempat lain.

Itulah serangan yang meletus di kamp pengungsi di Ethiopia, lima orang tewas, UNCHR: anggota keluarga kehilangan satu sama lain.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler