SEMARANGKU - Di tengah hiruk-pikuk ketegangan, Ukraina mengungkapkan dampak dari ketakutan atas dugaan invasi Rusia.
Ekonomi Ukraina merasakan ketegangan dari hiruk-pikuk yang dipicu oleh para pemimpin dan media Barat soal rencana invasi Rusia.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba mengatakan bahwa Rusia belum bergerak melakukan invasi.
Baca Juga: Tidak Sepakat Soal Kemungkinan Invasi Rusia, Terjadi Ketegangan Politik antara Ukraina dan AS
Kuleba menungkapkan bahwa Ukraina sudah menderita secara ekonomi dan menjadi lebih lemah karena kepanikan soal invasi Rusia menyebar ke masyarakat.
Dia mengatakan bahwa pasar dan publik sama-sama perlu memahami bahwa Kyiv dan mitranya di Barat bekerja untuk mencegah skenario terburuk.
Ditanya apa yang akan dia katakan kepada pemimpin Rusia itu, Kuleba mengatakan dia akan memberitahu Putin untuk mengurusi urusan dalam negerinya sendiri.
Menurut Kuleba, jika Putin berkonsentrasi pada masa depan Rusia, alih-alih menghabiskan miliaran untuk mengobarkan perang dan serangan dunia maya.
Baca Juga: Tidak Tinggal Diam, Inggris akan Tingkatkan Sanksi Rusia atas Dugaan Agresi Terhadap Ukraina
Rusia akan menjadi tempat yang berbeda, tempat yang jauh lebih baik untuk ditinggali.
Sekedar informasi, dalam beberapa bulan terakhir, pejabat Ukraina dan Barat telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang prospek invasi yang akan segera terjadi.
Rusia secara konsisten membantah semua tuduhan soal rencana invasi.
Alasannya adalah pergerakan angkatan bersenjatanya di wilayahnya sendiri adalah masalah internal.
Serta tidak menjadi perhatian orang lain.
Pekan lalu, Kuleba mengatakan tentang jumlah pasukan Rusia yang ditempatkan di dekat perbatasan saat ini.
“Tidak cukup untuk serangan skala penuh terhadap Ukraina di sepanjang perbatasan Ukraina. Indikator dan sistem militer yang penting untuk melakukan serangan skala penuh yang begitu besar,” dikutip dari RT.
Itulah Ukraina yang mengungkapkan dampak dari ketakutan invasi Rusia, mencegah skenario terburuk.***