SEMARANGKU - Amerika Serikat mendesak Korea Utara untuk mengakhiri uji coba rudalnya.
Seorang diplomat senior Amerika Serikat meminta agar Korea Utara mengakhiri uji coba tersebut dan melanjutkan negosiasi.
Sementara itu, penjabat tinggi Amerika Serikat juga bertemu dengan penjabat Korea Selatan untuk membahas serangkaian uji coba rudal Korea Utara.
Tes itu dilakukan di tengah kebuntuan yang telah berlangsung lama dalam diplomasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
"Kami menyerukan kepada DPRK (Korea Utara) untuk menghentikan provokasi ini dan kegiatan destabilisasi lainnya, dan sebaliknya, terlibat dalam dialog," kata Kim.
Baca Juga: Amerika Serikat Bunuh Pemimpin Senior al-Qaeda di Suriah setelah Pos Amerika Diserang
"Kami tetap siap untuk bertemu dengan DPRK tanpa prasyarat dan kami telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK," katanya.
Sementara itu, Korea Utara menembakkan rudal balistik yang baru dikembangkan dari kapal selam dalam putaran kelima uji coba senjata dalam beberapa pekan terakhir.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan rudal yang ditembakkan kapal selam tampaknya berada dalam tahap awal pengembangan.
Rudal yang ditembakkan dari kapal selam lebih sulit dideteksi terlebih dahulu dan akan memberi Korea Utara kemampuan serangan balasan sekunder.
Peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan di Utara dan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK dan masyarakat internasional.
Sementara itu, Korut sendiri menolak tawaran Amerika Serikat.
Mereka juga menuduh AS dan Korsel berbicara diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.***