Amerika Serikat Bunuh Pemimpin Senior al-Qaeda di Suriah setelah Pos Amerika Diserang

23 Oktober 2021, 14:40 WIB
Amerika Serikat Bunuh Pemimpin Senior al-Qaeda di Suriah setelah Pos Amerika Diserang /Photo by iStrfry , Marcus on Unsplash

SEMARANGKU - Amerika Serikat membunuh pemimpin senior al-Qaeda di Suriah.

Serangan pembunuhan itu terjadi dua hari setelah sebuah pos Amerika Serikat terdepan di Suriah diserang.

Amerika Serikat menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh pemimpin senior di Suriah itu.

"Pencopotan pemimpin senior al-Qaeda ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee.

Tidak ada korban lain yang diketahui dari serangan itu.

Baca Juga: Warga Denmark Ini Bertindak Sendiri dalam Serangan Panah dan Tewaskan 5 Orang di Norwegia

"Al-Qaeda terus menghadirkan ancaman bagi Amerika dan sekutu kami. Al-Qaeda menggunakan Suriah sebagai tempat yang aman untuk membangun kembali, berkoordinasi dengan afiliasi eksternal, dan merencanakan operasi eksternal," kata Rigsbee.

Rigsbee tidak mengatakan apakah serangan pesawat tak berawak AS dilakukan sebagai pembalasan atas serangan itu.

Dia juga tidak mengatakan daerah mana di Suriah serangan itu dilakukan.

Sementara itu bulan September Pentagon juga melakukan serangan di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak.

Hal itu juga menewaskan pemimpin senior al-Qaeda lainnya, Salim Abu-Ahmad.

Baca Juga: PBB Peringatkan Dunia Akan Bencana yang Memprihatikan karena Perubahan Iklim dan Senggol Amerika serta China

Selain itu, perang yang sedang berlangsung di Suriah telah menciptakan medan perang kompleks.

Dikutip dari Al Jazeera bahwa perang itu melibatkan tentara asing, milisi dan kelompok bersenjata lainnya yang terkait dengan al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) dan kelompok afiliasi lainnya.

Perang telah menewaskan sekitar setengah juta orang sejak dimulai pada 2011 dengan tindakan keras brutal terhadap protes anti-pemerintah.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Tags

Terkini

Terpopuler