Australia Tuduh China Rusak Perdagangan Dunia

21 Oktober 2021, 11:25 WIB
Australia Tuduh China Rusak Perdagangan Dunia /Pixabay/ Stevepb

SEMARANGKU - Australia tuduh China telah merusak perdagangan yang ada di dunia.

Australia menyampaikan kecaman tajam terhadap kebijakan perdagangan China pada Kamis, 21 Oktober. 

Autralia juga menuduh Beijing merusak Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan menyeret reformasi ekonomi yang dijanjikan.

Baca Juga: 9 Klub BRI Liga 1 Ini Lolos Lisensi Klub AFC 2021, Awali Langkah Jadi Profesional

Selama tinjauan WTO yang biasanya rutin di Jenewa, perwakilan Australia mengatakan China telah mendapat manfaat "secara signifikan".

Terutama dari 20 tahun keanggotaan WTO tetapi tidak mempertahankan kesepakatannya.

Dalam pernyataan yang luar biasa blak-blakan yang dipublikasikan setelah pertemuan itu.

Australia bersikeras bahwa sejumlah sanksi terhadap barang-barang Australia bermotivasi politik dan menunjukkan "kesenjangan yang tumbuh antara retorika China dan tindakannya".

Dalam 18 bulan terakhir, China telah memberlakukan pembatasan pada daftar panjang ekspor Australia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Biodiesel di Kabupaten Tanah Bumbu dan Jembatan Sei Alalak di Kota Banjarmasin

Karena hubungan politik antara kedua negara telah mencapai titik terendah dalam satu generasi.

"China semakin menguji aturan dan norma perdagangan global," kata pemerintah Australia dalam sebuah pernyataan.

"Dengan terlibat dalam praktik yang tidak sesuai dengan komitmen WTO-nya," lanjutnya dikutip Semarangku dari Channel News Asia.

"Dengan merusak aturan perdagangan yang disepakati, China juga merusak sistem perdagangan multilateral yang diandalkan oleh semua anggota WTO," sambungnya.

Para ahli melihat sanksi China terhadap Australia sebagai pesan terselubung ke negara-negara di Pasifik.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Jamin Pekerja Korban PHK Dapat Bantuan Tunai Setiap Bulan, Segini Besarannya!

Bahwa menantang Beijing secara politis akan datang dengan biaya ekonomi yang serius.

Sementara itu, Australia telah lama menentang upaya China untuk menegaskan pengaruh di kawasan itu.***

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler