SEMARANGKU - Amerika Serikat dan Inggris telah memperingatkan warganya untuk menghindari hotel di Afghanistan.
Hal itu dilakukan Amerika Serikat dan Inggris terkait dengan serangan yang terjadi di sebuah masjid di Afghanistan.
Sebelumnya puluhan orang tewas di sebuah masjid dalam serangan yang diklaim oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).
Taliban sendiri saat ini sedang mencari pengakuan dan bantuan internasional untuk menghindari bencana kemanusiaan dan meringankan ekonomi Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Ingin Lestarikan Peninggalan Budaya Setelah Ledakkan Patung Buddha Bamiyan
Namun, ketika kelompok bersenjata itu beralih dari tentara pemberontak ke kekuatan yang memerintah, ia berjuang untuk menahan ancaman dari ISIS di Afghanistan.
"Warga AS yang berada di atau dekat Hotel Serena harus segera pergi," kata Departemen Luar Negeri AS.
"Mengingat peningkatan risiko, Anda disarankan untuk tidak tinggal di hotel, terutama di Kabul," tambah Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris.
Sejak pengambilalihan Taliban, banyak orang asing telah meninggalkan Afghanistan, tetapi beberapa wartawan dan pekerja bantuan tetap berada di ibukota.
Baca Juga: Taliban Berusaha Keras Dapat Pengakuan Internasional dan Datangi Para Pimpinan Dunia tapi Gagal
Serena Hotel yang terkenal, sebuah hotel mewah yang populer di kalangan pelancong bisnis dan tamu asing, telah dua kali menjadi sasaran serangan oleh Taliban.
Pada 2014, hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden, empat remaja bersenjata dengan pistol yang disembunyikan di kaus kaki mereka berhasil menembus beberapa lapisan keamanan dan menewaskan sembilan oranG.
Pada tahun 2008, sebuah bom bunuh diri di sana menewaskan enam orang.***