Perancis Alihkan Proyek Kapal Selam ke India Setelah Cerai dengan Australia yang Dianggap Selingkuh

22 September 2021, 18:30 WIB
Ilustarasi kapal selam, Perancis Alihkan Proyek Kapal Selam ke India Setelah Cerai dengan Australia yang Dianggap Selingkuh /Australian Department of Defense

 

SEMARANGKU - Perancis akan alihkan proyek kapal selam ke India setelah kerjasama dengan Australia batal.

Presiden Perancis Emmanuel Macron telah membahas kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, saat Perancis mengalami kerugian dari pembatalan pesanan kapal selam senilai 40 miliar Dollar oleh Australia.

Menurut sumber dari kantor Emmanuel Macron, kedua pemimpin Perancis dan India tersebut mengadakan percakapan telepon pada Selasa 21 September 2021, di mana mereka juga membahas masalah-masalah seperti krisis di Afghanistan.

Baca Juga: Uni Eropa Bela Perancis di Pertemuan PBB, Australia dan Amerika Dipojokkan Soal Kapal Selam dan AUKUS

Baca Juga: Ngambek Perancis Berlanjut, Setelah Ditipu Kontrak Kapal Selam, Kini Batalkan Temui Inggris Soal Pertahanan

Sebelumnya pada pekan lalu, Australia mengatakan bahwa mereka akan membatalkan kesepakatan awal tahun 2016 dengan Grup Angkatan Laut Perancis untuk membangun armada kapal selam konvensional.

Sebaliknya, Australia justru akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi Amerika Serikat dan Inggris setelah membentuk pakta militer trilateral yang dijuluki AUKUS.

Menurut Pemerintah Perancis, Australia memberi tahu Perancis hanya beberapa jam sebelum menarik diri dari kesepakatan kapal selam. Tindakan Australia tersebut, disebut Perancis seperti menusuk dari belakang.

Atas peristiwa tersebut, Perancis kemudian membalasnya dengan menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia, setelah Australia membatalkan kesepakatan sebelumnya.

Perancis juga sangat marah dengan Amerika Serikat karena diam-diam memimpin pembicaraan tentang pembentukan aliansi militer strategis baru.

Sementara itu China juga mengecam pembentukan pakta militer AUKUS, serta memperingatkan resiko perlombaan senjata nuklir yang intensif di wilayah Indo-Pasifik.

Pada pembicaraan telepon mereka, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama di wilayah Indo-Pasifik secara terbuka dan inklusif.

Emmanuel Macron juga meyakinkan Narendra Modi mengenai komitmen berkelanjutan Perancis untuk memperkuat otonomi strategis India.

Komitmen Perancis tersebut termasuk mulai dari basis industri dan teknologi India, sebagai bagian dari hubungan dekat yang didasarkan pada kepercayaan dan saling menghormati.

Pernyataan dari kantor Emmanuel Macron juga mengatakan bahwa pendekatan bersama Perancis dan India akan ditujukan untuk mempromosikan stabilitas regional dan supremasi hukum, sambil mengesampingkan segala bentuk hegemoni.

Diskusi antara Presiden Perancis Emmanuel Macron dengan Perdana Menteri India Narendra Modi tersebut, dilakukan sebelum percakapan yang direncanakan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Joe Biden sebelumnya telah meminta pertemuan dengan Emmanuel Macron, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler