Amerika Serikat Bikin Proyek Kapal Selam Nuklir dengan Australia, Korea Utara Peringatkan Hal Ini

21 September 2021, 07:16 WIB
Amerika Serikat Bikin Proyek Kapal Selam Nuklir dengan Australia, Korea Utara Peringatkan Hal Ini /Pixabay/scholty1970

SEMARANGKU - Korea Utara beri peringatan kepada Amerika Serikat terkait resiko perlombaan senjata nuklir yang berbahaya dengan menyediakan teknologi nuklir kapal selam terhadap Australia, pada Senin 20 September 2021.

Korea Utara juga mengkritik tindakan Amerika Serikat dalam menerapkan standar ganda terkait teknologi nuklir, dan bersumpah akan melakukan tindakan balasan terhadap negara tersebut.

Pada pekan lalu, Amerika Serikat mengumumkan kerja sama pakta militer trilateral baru yaitu AUKUS, dan melibatkan Inggris untuk memberikan bantuan teknologi terhadap Australia untuk membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Gara-Gara China dan Kapal Selam, Cinta Segitiga Australia, Perancis dan Amerika Buyar Ditengah Jalan

Dilansir Semarangku dari Reuters, Korea Utara bergabung dengan China dalam mengecam keputusan Amerika Serikat tersebut sebagai keputusan yang tidak bertanggung jawab.

Kedua negara tersebut juga mengecam pakta militer AUKUS bentukan Amerika Serikat yang berpotensi menghancurkan perdamaian dan stabilitas regional, serta upaya non-proliferasi nuklir global.

"Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir," kata kementerian luar negeri Korea Utara yang disiarkan oleh kantor berita resmi KCNA.

Baca Juga: Sebut Australia Jadi Anjing Liar Amerika, China Dibikin Marah Soal Pakta Kapal Selam Nuklir

Korea Utara mengkritik sikap standar ganda yang dilakukan oleh Amerika Serikat, dengan memilih pernyataan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki bahwa mereka tidak mencari konflik dengan China tetapi keputusannya adalah untuk menopang keamanan regional.

"Komentarnya sama dengan pendirian bahwa negara mana pun dapat menyebarkan teknologi nuklir jika itu untuk kepentingannya, dan ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah pelaku utama yang menggulingkan sistem non-proliferasi nuklir internasional," kata kementerian luar negeri Korea Utara.

"Kami mengamati dengan cermat latar belakang keputusan Amerika Serikat dan tentu saja akan mengambil tindakan balasan yang sesuai jika itu memiliki sedikit dampak buruk pada keamanan negara kami," tambah kementerian luar negeri Korea Utara.

Sebelumnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un menyetujui untuk bekerja sama menuju denuklirisasi semenanjung Korea dan membangun hubungan baru pada pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tetapi negosiasi tersebut terhenti sejak 2019.

Korea Utara mengecam Amerika Serikat karena mendukung pengembangan senjata nuklirnya sendiri dan sekutunya, sambil mengutuk program-program senjata nuklir Korea Utara sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional.

Media pemerintah Korea Utara pada Jumat 17 September 2021 mengatakan bahwa standar ganda Amerika Serikat dan kebijakannya yang bermusuhan menghambat negosiasi kembali pembicaraan denuklirisasi.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler