Mantan Polwan Afghanistan Bongkar Siksaan Taliban Padanya: Ditembak di Kepala Hingga Mata Dicungkil

5 September 2021, 10:15 WIB
Mantan Polwan Afghanistan Bongkar Siksaan Taliban Padanya: Ditembak di Kepala Hingga Mata Dicungkil /Reuters /Stringer

SEMARANGKU - Seorang mantan polisi wanita atau polwan di Afghanistan telah membongkar perilaku Taliban kepadanya.

Polwan tersebut berana Khatera Hashmi yang memberikan kesaksian atas apa yang terjadi pada wajahnya,

Polwan Hashmi harus mengalami siksaan ketika ia tengah hamil berupa detembak beberapa kali serta matanya dicungkil oleh Taliban.

Baca Juga: Panjshir Berhasil Dikuasai, Taliban Raih Kemenangan dalam Pertempuran Terakhir Melawan Pemberontak

Khatera Hashmi telah diculik oleh Taliban ketika ia masih menjadi seorang polwan Afghanistan.

Selain itu, penculikan yang dilakukan oleh Taliban dilakukan ketika polwan Hashmi tengah hamil.

Terlebih lagi serangan dibalik penculikan tersebutternyata didalangi oleh ayah polwan Hashmi yang berkomplot dengan Taliban.

Menurut polwan Hashmi, ayahnya telah mengetahui apa yang akan terjadi padanya apabila ia ditangkap oleh Taliban.

Baca Juga: Afghanistan di Bawah Kendali Taliban : Malapetaka Kemanusiaan

Namun, ayah polwan Hashmi hanya terdiam dan tidak melakukan apapun.

“Suatu hari ketika saya pulang kerja, tiga Taliban menunggu di dekat rumah saya. Mereka menyerang saya, menikan saya delapan sampai sepuluh kali dengan pisau,” ujar polwan Hashimi.

“Mereka menembakan pistol ke arah saya, saya kehilangan kesadaran ketika peluru mengenai kepala,” lanjut polwan Hashmi dikutip Semarangku melalui India Today.

Polwan Hashmi bersaksi bahwa Taliban juga mencungkil matanya dengan pisau, ia berhasil selamat karena dipindahkan ke rumah sakit usai kejadian tersebut.

“Tidak puas dengan itu, mereka mencungkil mata saya dengan pisau mereka,” ujar Hashmi.

Walaupun berhasil diselamatkan oleh dokter di Kabul, Hashmi kini harus hidup selamanya tanpa mata kirinya yang diambil oleh Taliban.

“Aku telah menjadi mayat hidup. Saya bernafas tetapi setiap haris dalam hidup saya adalah perjuangan. Bahkan melakukan hal-hal yang paling sederhana adalah tantangan bagi saya,” kata Hashmi.

Kini polwan Hashmi berada aman di India untuk melanjutkan pengobatannya akibat siksaan Taliban.

Namun, polwan Hashmi tidak pergi bersama anak-anaknya. Sehingga ketika ia tinggal di India anaknya masih harus menetap di Afghanistan bahkan ketika Taliban berhasil berkuasa.

Polwan Hashmi pun tidak dapat berbicara dengan anaknya, serta kembali ke rumahnya di Taliban sebab Taliban masih mencarinya ketika mengetahui bahwa Hashmi masih hidup.

Menurut kesaksian Hashmi, Taliban tetap tidak berubah walaupun telah mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan bersikap keras seperti dahulu.

“Taliban tidak berubah. Mereka sama seperti 20 tahun lalu,” ujar polwan Hashmi.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler