Curigai Vaksin Moderna Terkontaminasi Zat Asing, Jepang Tangguhkan 1,63 Juta Dosis Vaksin

27 Agustus 2021, 10:00 WIB
Curigai Vaksin Moderna Terkontaminasi Zat Asing, Jepang Tangguhkan 1,63 Juta Dosis Vaksin /Unsplash/mufid-majnun

SEMARANGKU - Jepang mencurigai bahwa vaksin Moderna terkontaminasi zat asing.

Jepang juga menangguhkan penggunaan 1,63 juta vaksin Moderna setelah laporan kontaminasi di beberapa botol.

Takeda Pharmaceutical Company, yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi tembakan Moderna di Jepang, menerima laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa zat asing telah ditemukan di dalam botol yang belum dibuka.

"Setelah berkonsultasi dengan kementerian kesehatan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin.

Baca Juga: Jepang Perkuat Keamanan dan Pembatasan Setelah Lonjakan Varian Delta Merebak

Perusahaan juga mengatakan telah memberi tahu Moderna dan meminta penyelidikan mendesak.

Meskipun begitu, Moderna tidak segera menganggapi permintaan untuk berkomentar.

Takeda tidak merinci sifat kontaminasi, tetapi mengatakan sejauh ini belum menerima laporan masalah kesehatan yang timbul dari dosis yang terkena.

Kontaminan terlihat di dalam botol dari salah satu dari tiga batch.

Namun ara pejabat menangguhkan penggunaan botol dari dua lainnya sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Bos Yakuza Dihukum Mati oleh Pengadilan Jepang Lantaran Dianggap Dalang Pembunuhan 3 Warga

"Kami belum menerima laporan masalah kesehatan yang berasal dari benda asing," kata juru bicara pemerintah Katsunobu Kato.

"Tapi kami meminta orang untuk berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka mengalami kelainan." sambungnya.

Media Jepang mengatakan ketiga batch itu semuanya diproduksi di Spanyol pada saat yang sama.

Kontaminan terlihat di 39 botol yang belum dibuka di delapan lokasi vaksinasi di Jepang tengah, termasuk Tokyo.

Kementerian kesehatan mengatakan akan bekerja dengan Takeda untuk mengamankan dosis alternatif untuk menghindari gangguan pada program vaksin negara Jepang.

Takeda menolak untuk memberitahu dan menguraikan rinciannya terhadap vaksin Moderna.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler