PBB Minta Otoritas Palestina Berhenti untuk Menindas Warga Negaranya Sendiri di Tepi Barat

1 Juli 2021, 17:30 WIB
Pasukan keamanan Otoritas Palestina berpakaian preman menyeret dan memukuli warga Palestina dalam aksi unjuk rasa di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel, 26 Juni 2021/REUTERS/Mohamad Torokman /

 

 

SEMARANGKU – PBB meminta pemerintahan Otoritas Palestina (PA) yang dipimpin Mahmoud Abbas berhenti untuk menindas warga negaranya sendiri di Tepi Barat.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric mengungkapkan keprihatinannya terhadap penindasan PA terhadap warga Palestina.

“Saya pikir kita semua telah melihat gambaran yang keluar dari Tepi Barat. Saya pikir tindakan pasukan keamanan Otoritas Palestina mengkhawatirkan,” ujarnya, dikutip dari MEE 30 Juni 2021.

 Baca Juga: Israel Hancurkan Toko dan Menyerang Penduduk Palestina Menggunakan Gas Air Mata

Dujarric mengatakan PBB memiliki rekan-rekan Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina yang memantau segala bentuk pelanggaran, termasuk tindak kekerasan.

“Kami memiliki rekan-rekan HAM di lapangan yang menyaksikan pasukan keamanan Otoritas Palestina dan orang-orang yang tidak berseragam menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa, serta jurnalis dan petugas HAM yang mendokumentasikan kejadian itu sendiri,” jelasnya.

Seperti diketahui bahwa pasukan keamanan PA dengan berpakaian preman menyeret dan memukuli warga Palestina saat aksi unjuk rasa pekan lalu di Ramallah, Tepi Barat.

Dujarric meminta pejabat PA untuk melindungi kebebasan berekspresi, berpendapat , dan berkumpul secara damai.

 Baca Juga: Warga Palestina Semakin Tertekan, Buldozer Israel Hancurkan Toko Daging di al-Bustan Yerusalem Timur

Dia menambahkan bahwa setiap penggunaan kekuatan yang berlebihan akan diselidiki dan dituntut sesuai dengan hukum.

Kematian aktivis terkemuka Palestina Nizar Banat di tangan pasukan keamanan PA telah mengirimkan gelombang unjuk rasa di Tepi Barat.

Warga Palestina turun ke jalan-jalan menyerukan pertanggungjawaban atas kematian aktivis itu dan menuntut penggulingan Presiden Mahmoud Abbas.

Pada hari Rabu, PA berencana mengirim amunisi ke kota-kota lain di Tepi Barat dengan tujuan mengantisipasi unjuk rasa susulan.

PA memperkirakan akan terjadi unjuk rasa setelah mereka mengumumkan hasil investigasi atas kematian Banat pada hari Jumat besok.

Sebelumnya, PA dikabarkan akan membeli amunisi dari Israel dan mengisi kembali persediaan tabung gas dan granat kejut, situs berita Israel Ynet melaporkan.

Ynet juga mengatakan bahwa Israel memiliki kepentingan dalam menjaga stabilitas PA di Tepi Barat.

Otoritas Palestina (PA) disebut telah berkontribusi pada keamanan umum pemukiman ilegal Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler