Israel Hancurkan Toko dan Menyerang Penduduk Palestina Menggunakan Gas Air Mata

- 30 Juni 2021, 18:00 WIB
Pasukan Israel Serbu dan Hancurkan Bangunan Di Silwan Palestina Secara Brutal
Pasukan Israel Serbu dan Hancurkan Bangunan Di Silwan Palestina Secara Brutal /Quds News Network/



SEMARANGKU  –  Israel kembali melakukan penghancuran di daerah al-Bustan kawasan Yerusalem Timur pada 29 Juni 2021.

Israel memasuki lingkungan tersebut dan menghancurkan toko daging di Silwan.
 
Para tentara Israel juga menggunakan gas air mata untuk menyerang kembali penduduk dan aktivis Palestina saat mereka melakukan pembongkaran.
 

Dalam aksi pasukan Israel yang menyerang mereka, dikabarkan bahwa ada empat warga Palestina terluka.
 
Israel juga dilaporkan datang dalam jumlah yang besar pada hari selasa.
 
"Kami berbicara dengan keluarga [yang memiliki daging] dan mereka mengatakan pasukan Israel masuk dan menyerang mereka menggunakan gas air mata dan cara lain - awal yang keras untuk penghancuran ini. Tapi ini bukan hanya tentang satu toko. Ada 20 unit lain yang berada dalam situasi yang sama di lingkungan ini," kata Harry dikutip dari Al Jazeera.

Tidak hanya menyerang menggunakan gas air mata dan menghancurkan toko-toko, Pasukan Israel juga menembakkan peluru baja berlapis karet untuk membubarkan warga Palestina yang marah.
 

Sebelumnya pada 7 Juni, pemerintah kota Yerusalem menyuruh penduduk untuk melakukan pembongkaran.
 
Ada 13 penduduk yang terdampak dan terdiri dari 130 orang warga.
 
Mereka diberikan waktu 21 hari untuk mengungsi dan menghancurkan rumah mereka sendiri.
 
Namun jika gagal berarti mereka juga harus menutupi biaya pembongkaran sekitar 6000 dolar atau setara dengan 87 juta rupiah.

"Inilah cara kerjanya di Yerusalem Timur yang diduduki," kata Fawcett.

"Keluarga diberi perintah 21 hari yang mengatakan baik menghancurkan rumah Anda sendiri setelah pesanan ini dibatalkan, atau kami akan melakukannya dan kemudian menagih Anda denda untuk masalah harus menghancurkan rumah Anda." sambungnya.

Sementara itu sudah sejak lama para penduduk harus menghancurkan rumah mereka diduga sebagai bangunan tanpa ijin.
 
Sementara itu Israel berusaha mengubah tanah tersebut menjadi taman nasional dan menghubungkannya dengan daerah Kota Arkeologi Daud.

Namun menurut Grassroots Jerusalem, hal tersebut hanya taktik yang digunakan untuk mengusir penduduk Palestina.

"Undang-undang zonasi Israel telah mengalokasikan 35 persen dari luas lahan untuk pembangunan permukiman ilegal oleh pemukim Israel," ujar organisasi hak-hak Palestina Al-Haq.
 
Setidaknya sebanyak 33.000 warga Palestina tinggal dilingkungan Silwan.
 
Mereka juga telah tinggal disana selama lebih dari 50 tahun sejak mengungsi dari Kota Tua pada 1960-an.

Sementara itu organisasi pemukiman Israel bertujuan meningkatkan kehadiran Yahudi di Yerusalem Timur.
 
"Ada diskriminasi yang jelas di sini di mana orang Yahudi dapat mengklaim kembali properti apa pun yang mereka klaim mereka miliki di masa lalu sebelum 1948, sementara warga Palestina yang kehilangan tanah air mereka di 500 desa di dalam Israel, termasuk Yerusalem Barat, tidak dapat mengklaim kembali properti mereka," kata Mohammed Dahleh.

"Keluarga-keluarga itu tidak dapat mengklaim kembali properti mereka, meskipun mereka memegang kartu identitas Israel dan dianggap sebagai penduduk negara Israel oleh hukum Israel," lanjutnya.

Sementara itu Israel tetap melakukan penghancuran toko dan menyerang warga Palestina yang menganggu penghancuran tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x