Wartawan Palestina Demo Tuntut Kebebasan Pers, Dipicu Kematian Seorang Aktivis

- 29 Juni 2021, 17:56 WIB
Wartawan Palestina Demo Tuntut Kebebasan Pers, Dipicu Kematian Seorang Aktivis
Wartawan Palestina Demo Tuntut Kebebasan Pers, Dipicu Kematian Seorang Aktivis /Reuters/Ammar Awad



SEMARANGKU – Wartawan Palestina melakukan demo di luar gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pada 28 Juni 2021.

Demo yang dilakukan oleh para wartawan Palestina disebabkan oleh kematian seorang aktivis Palestina.

Kematian aktivis tersebut membuat puluhan wartawan Palestina menuntut kebebasan pers.
 
 
Kematian seorang aktivis tersebut diduga karena pasukan keamanan menyerbu rumahnya.
 
Aktivis bernama Nizar Banat tersebut dikenal karena video media sosial yang menyesalkan dugaan korupsi di dalam Otoritas Palestina (PA).

"Nizar terbunuh setelah diseret dari tempat tidurnya, dan semua pasukan yang melakukan penangkapan dan pembunuhannya di bawah penutup kegelapan harus dibawa ke pengadilan umum," dikutip dari Aljazeera.

Selama kerusuhan dan bentrokan antara demonstran dan polisi membuat beberapa terluka.

Selain itu, jurnalis Palestina telah diserang oleh polisi Palestina selama kerusuhan di Tepi Barat.
 
 
Seorang wartawan bernama Naila Khalil juga mengatakan mereka sudah mengajukan surat kepada PBB untuk melindungi kebebasan pers.
 
Selain bentrokan yang terjadi, beberapa juga dilecehkan oleh pasukan keamanan Palestina yang mengancam akan menyita ponselnya.

"Wartawan sengaja menjadi sasaran – terutama jurnalis perempuan di lapangan – melalui penyerangan, pembajakan kamera, atau pencurian alat komunikasi," kata al-Dwaik.
 
al-Dwaik adalah direktur jenderal Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia.

Dia mengatakan bahwa beberapa organisasi HAM sudah mengambil kesaksian terhadap para wartawan yang diserang saat meliput demonstrasi.

Selain itu, beberapa wartawan juga memotong kartu pers mereka sebagai bentuk protes.

Para petugas keamanan juga melempar batu dan botol kosong ke arah wartawan selain merebut dan mematahkan kamera mereka.

"Salah satu tentara dengan pakaian sipil menyerang saya saat saya sedang berdiri di pinggir jalan," katanya.

"Dia mencoba mengambil ponsel saya dengan paksa sambil berteriak kepada saya, dan dia menyeret saya ke jalan utama dan melemparkan saya ke tanah," tambahnya.

Hal tersebut membuat para wartawan Palestina melakukan demo untuk menuntut perlindungan dan kebebasan pers mereka.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x