Kisah Mengerikan Para Gadis Palestina di Penjara Israel, 33 Hari Disiksa Hingga Ancam Perkosa

28 Juni 2021, 14:06 WIB
Kisah Mengerikan Para Gadis Palestina di Penjara Israel, 33 Hari Disiksa Hingga Ancam Perkosa /AL JAZEERA/Shatha Hammad

SEMARANGKU - Berikut ini kisah mengerikan para gadis Palestina di panjara Israel beberapa tahun.

Para gadis Palestina menceritakan bagaimana perlakuan para militer Israel selama di dalam penjara.

Seorang gadis Palestina bernama Mays Abu Ghosh yang diborgol ke sel interogasi militer Israel.

Dia mengatakan, sepanjang perjalanan tak henti dirinya diejek dengan iming-iming akan mati.

Baca Juga: Palestina Laporkan Dua Kasus Varian Delta Covid-19 Pertama Kalinya, Tertular dari Negara Ini

"Mereka mengejek saya, mengatakan saya akan mati dalam interogasi," kata Mays dikutip dari Middle Eats Monitor.

Mays mengatakan dirinya diikat ke kursi dan tangan dan pergelangan kakinya diikat sehingga membuat rasa sakit.

"Saya tidak bisa berjalan, para sipir menahan saya di sel," tambah Mays.

Tangan May terus-menerus berdarah karena belenggu. Dia menolak untuk menjalani sesi interogasi militer lagi, jadi petugas intelijen itu menangkap Mays dan membantingnya ke dinding.

"Mereka tidak memberi saya tampon atau pakaian dalam yang saya butuhkan di masa sulit ini untuk wanita mana pun di dunia," tambahnya.

Baca Juga: Hari Kedua Unjuk Rasa: Warga Palestina Tuntut Pelengseran Presiden Mahmoud Abbas di Ramallah

Hal lain juga diungkapkan seorang gadis Palestina bernama Astaga umur 24 yang disiksa selama 33 hari di kamp pengungsi Qalandiya.

Dia seorang jurnalis media dari Universitas Birzeit yang ditangkap pada 29 Agustus 2019 dan kemudian mengalami penyiksaan mengerikan di sel isolasi selama 33 hari di Pusat Interogasi Al-Maskobya.

"Para petugas terus-menerus berusaha meyakinkan saya bahwa saya sudah gila dan mencoba bunuh diri, jadi mereka membawa pekerja sosial, tetapi mereka sebenarnya adalah petugas lain," kenang Mays.

Selama sesi interogasi, petugas dengan sengaja memaksa Mays untuk mendengar jeritan para tahanan yang disiksa secara fisik dalam interogasi militer, sambil juga mengancam bahwa apa yang akan terjadi padanya akan lebih mengerikan.

"Mereka mengancam saya bahwa saya akan mati atau lumpuh di sini, dan mereka juga mengancam akan memperkosa saya," katanya.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler