Pemimpin Israel Bakal Berganti, Rakyat Palestina: Tak Ada Perbedaan Mereka Semua Jahat

4 Juni 2021, 16:15 WIB
Politisi sayap kanan Naftali Bennett geser Benjamin Netanyahu di kursi Perdana Menteri Israel. /REUTERS/Yonatan Sindel

 

 

SEMARANGKU – Israel yang dipimpin oleh PM Benjamin Netanyahu sebentar lagi akan berakhir masa pemerintahannya.

Mantan pejabat organisasi pemukiman ilegal di Tepi Barat, Naftali Bennett disebut menjadi kandidat terkuat untuk menjadi pemimpin Israel yang baru.

Dilansir dari Channel News Asia 4 Juni 2021, rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki mengambil tanggapan soal pemimpin Israel yang akan berganti.

Rakyat Palestina sebagian besar menolak perubahan dalam pemerintahan Israel yang kemungkinan akan memiliki tujuan sama dengan PM Benjamin Netanyahu.

 Baca Juga: Hentikan Penyensoran Konten Palestina, 174 Karyawan Facebook Tandatangani Surat Terbuka

“Tidak ada perbedaan antara satu pemimpin Israel dan yang lain,” kata Ahmed Rezik (29), seorang pegawai pemerintah di Gaza.

“Mereka baik atau buruk bagi bangsa mereka dan ketika itu datang kepada kita, mereka semua jahat dan mereka semua menolak untuk memberikan hak dan tanah kepada rakyat Palestina,” lanjutnya.

Anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Bassem Al-Salhi mengatakan Naftali Bennett tidak kalah ekstrim dari Benjamin Netanyahu.

“Dia (Naftali Bennett) akan memastikan untuk mengungkapkan betapa ekstrim dia di pemerintahan Israel,” ungkapnya.

 Baca Juga: Soal Penyensoran Konten Palestina, Instagram: Kami Mohon Maaf Kepada Semua yang Terdampak

Hamas di Gaza turut mengomentari pergantian pemimpin Israel bahwa tidak ada perbedaan baik siapa pun yang akan memerintah.

“Rakyat Palestina telah melihat lusinan pemerintah Israel sepanjang sejarah baik politisi sayap kanan, kiri, tengah begitu mereka menyebutnya,” kata Hazem Qassem, juru bicara Hamas.

“Tetapi mereka semua bermusuhan ketika menyangkut hak-hak rakyat Palestina dan mereka semua memiliki kebijakan ekspansionisme,” imbuhnya.

Naftali Bennett merupakan politisi sayap kanan yang telah membentuk koalisi pemerintahan baru Israel dengan mencakup partai Islam (Ra’am).

 Baca Juga: Tak Bisa Pegang Janji! Israel Serang Palestina di Tepi Barat, Satu Tewas dan Puluhan Luka-Luka

Pimpinan partai Ra’am, Mansour Abbas yang awalnya mempunyai misi memerangi kejahatan kekerasan di Israel dan Palestina.

Namun, Mansour Abbas telah dikritik sebab keberpihakannya kepada Israel dan dicap sebagai bagian dari pembunuhan warga Palestina.

“Dia pengkhianat, apa yang akan dia lakukan ketika Israel memintanya untuk memilih meluncurkan perang baru di Gaza,” kata Badri Karam (21), seorang warga Palestina di Gaza.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler