Gara-gara Kerusuhan di Gedung Capitol, Donald Trump Kini Tak Minat Jadi Presiden AS Dua Periode

8 Januari 2021, 14:22 WIB
Potret Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. /Instagram.com/@realdonaldtrump

SEMARANGKU – Gara-gara pendukungnya sendiri yang menyerbu Gedung Capitol, Donald Trump utarakan dirinya tidak minat menjadi Presiden AS dua periode, begini kronologinya.

Donald Trump kini berubah pikiran terhadap para pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol tempat Kongres Amerika Serikat (AS) yang mengesahkan lawan politik Trump, Joe Biden sebagai presiden AS terpilih pada Rabu 6 Januari lalu.

Para penyerbu Gedung Capitol yang sebelumnya dipuji oleh Trump, kini dicerca dan ditekan oleh Trump yang tinggal dua minggu lagi direncanakan selesai menjadi presiden AS.

Baca Juga: Netizen Sebutkan Penyebab Grup K-Pop Baru Tak Sepopuler EXO, BTS, Seventeen, BTOB, dll di Korea

Baca Juga: Temuan Bangkai Babi Dibuang di Aliran Sungai, Dicek Ternyata Positif Virus African Swine Fever

Trump sempat menyebut para pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol sebagai pendukung yang sangat spesial di hari dimana penyerbuan itu terjadi.

Namun keesokan harinya pada Kamis 7 Januari, Trump berbalik mengkritik mereka tidak mewakili rakyat Amerika, demikian diliput oleh People pada Kamis 7 Januari 2021 waktu setempat.

"Saya ingin memulai dengan membicarakan tentang serangan kejam terhadap (Gedung) Capitol AS, sama seperti semua rakyat Amerika, saya marah terhadap kekerasan, kebiadaban, dan penganiayaan (yang terjadi saat serangan tersebut)," ungkap Trump melalui video yang melalui akun Twitternya (@realDonaldTrump) pada Kamis malam 7 Januari 2021 waktu Washington DC.

Baca Juga: Para Pemimpin Gereja Diajak Ganjar Pranowo Lakukan Hal ini Menjelang Penerapan PKM

Baca Juga: Bukan Asal Datang Lalu Disuntik, Penerima Vaksin Covid-19 Harus Jawab 16 Pertanyaan Ini Dulu

Trump akhirnya mengkritik para pendukungnya setelah ada wacana dari Kongres AS untuk mencopot Trump dari jabatannya karena dianggap tidak memiliki akal sehat dalam bekerja sebagai presiden AS.

"Para demonstran yang menyusup ke Capitol telah menodai kursi demokrasi Amerika. Kepada mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan dan penghancuran, Anda tidak mewakili negara kami dan bagi mereka yang melanggar hukum, Anda harus menderita," ungkap Trump.

Dalam video tersebut Trump juga akhirnya menerima keputusan Kongres AS yang mengesahkan lawan politik Trump, Joe Biden sebagai presiden sah AS setelah Trump selesai dari jabatannya sebagai presiden.

Baca Juga: Abu Bakar Ba’asyir Dibebaskan dari Wajib Lapor, Begini Penjelasan Ditjenpas

Baca Juga: Keberlanjutan Kontrak Belum Jelas, Netizen Korea Kumpulkan ‘Dosa-dosa’ JYP Entertainment ke GOT7

"Sekarang Kongres telah mengesahkan hasil (pemilu). Pemerintahan baru akan diresmikan pada 20 Januari. Fokus saya sekarang pindah ke memastikan peralihan kekuasaan yang tertib dan mulus," ungkap Trump yang sebelumnya belum pernah menunjukkan kerelaan ia kalah dalam pemilu AS.

Dalam kesempatan ini, Trump yang sebelumnya mendorong pendukungnya untuk terus memprotes hasil pemilu, kini meminta mereka untuk menerima keputusan Kongres AS. Ia juga berterima kasih karena telah diizinkan menjadi presiden AS.

"Kepada rakyat negara kita, melayani sebagai presiden kalian telah menjadi kehormatan dalam hidup saya dan untuk seluruh pendukung saya yang mengagumkan, saya tahu bahwa kalian kecewa tapi saya ingin sampaikan bahwa perjalanan menakjubkan kita baru saja dimulai. Terima kasih. Semoga Tuhan memberkati kalian dan memberkati Amerika," tutup Trump dalam videonya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: People

Tags

Terkini

Terpopuler