SEMARANGKU – Pemerintah Kota Beijing Tiongkok tidak memilih tenaga kesehatan (nakes) sebagai prioritas vaksinasi Covid-19 secara massal tahap pertama.
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Beijing untuk 9 golongan masyarkat yang dianggap masuk dalam risiko tinggi, tapi bukan nakes.
Rencananya, vaksinasi di Kota Beijing Tiongkok diakukan sebelum Imlek agar penyebaran Covid-19 di sana bisa ditekan saat hari raya.
Baca Juga: Menginip Spesifikasi dan Harga Mobil Listrik Ridwan Kamil dan Wakilnya, Isi Daya Hanya 30 Menit
Baca Juga: Mulai Januari Sekolah Tatap Muka Dibolehkan, Kemendikbud: Tapi Tidak Wajib!
Seperti dikutip dari Antara, Minggu 3 Januari 2021, Pemerintah Kota Beijing menyasar 9 golongan masyarakat untuk vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
9 golongan yang berusia 18 tahun hingga 59 tahun mendapatkan vaksin sebelum musim liburan Hari Raya Imlek pada akhir Januari 2021. Langkah itu dilakukan saat ribuan warga Shunyi dikarantina di sejumlah hotel
Mereka yang mendapatkan suntikan vaksin tersebut adalah petugas inspeksi bea cukai bahan makanan beku impor, warga Tiongkok yang bekerja atau belajar di luar negeri, dan petugas sektor transportasi.
Baca Juga: Positif Covid-19, Khofifah Sempat Keliling Memantau Situasi Malam Tahun Baru, Tulari Masyarakat?
Baca Juga: Update Vaksin Covid-19, Pemerintah Distribusikan 3 Juta Dosis Sinovac Hari Ini
Beberapa foto media Tiongkok menggambarkan antrean panjang para penerima vaksin di salah satu pusat pelayanan kesehatan yang dibangun sementara.
Orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin diberikan tempat duduk untuk menunggu observasi kesehatan selama 30 menit.
Sementara itu, 1.924 warga Distrik Shunyi hasil penelusuran kontak dekat pasien positif Covid-19 telah dikirim ke 15 hotel yang ditetapkan khusus untuk karantina sejak Sabtu 2 Januari 2021 sore.
Baca Juga: Isolasi Mandiri Hari Ke-2, Gubernur Jatim Khofifah Ajak Masyarakat Terus Lakukan Gerakan 3 M
Baca Juga: Pintar Matematika-Sains, Cerita Ayah Jimin BTS Bisa Menerima Keputusan Putranya Menjadi Idola K-Pop
Sementara pada Jumat 1 Januari 2021, seorang sopir taksi daring dinyatakan positif Covid-19.
Sopir tersebut telah menjalani karantina sejak 26 Desember 2020 setelah kontak dekat dengan pasien positif, namun hasilnya negatif.
"Pada tes 31 Desember 2020, sopir taksi daring itu hasilnya positif sehingga langsung dirujuk ke RS Ditan," demikian pernyataan Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing Pang Xinghuo.
Baca Juga: Rute Bandara Ngloram Blora, Menhub Budi Karya Sebut Layani Penerbangan Luar Pulau
Baca Juga: Setelah Tahun Baru Pasien COVID-19 Melonjak Menjadi 1.150 Orang di Sulawesi Selatan, 7 Meninggal
Sampai saat ini sudah ditemukan 58 kontak dekat sopir taksi yang seluruhnya dikarantina.
Sebelumnya, CDC Beijing menyebutkan bahwa munculnya gelombang baru kasus Covid-19 berasal dari seseorang yang baru datang dari Indonesia.
Berbeda dari Indonesia yang memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk nakes, di Beijing justru untuk sopir taksi dan 8 golongan masyrakat lain. ***