Kisah Nyata: 19 Samurai Remaja Lakukan Ritual Bunuh Diri Tahun 1868, 1 Orang Selamat dan Bongkar Penyebabnya

8 Agustus 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi samurai. Kisah Nyata: 19 Samurai Remaja Lakukan Ritual Bunuh Diri Tahun 1868, 1 Orang Selamat dan Bongkar Penyebabnya /Pixabay/Marc Bach/

SEMARANGKU – Kisah Nyata ini hadir dari 19 samurai yang menghabisi nyawanya sendiri secara bersamaan pada tahun 1868.

Ke-19 samurai remaja tersebut melakukan bunuh diri massal ketika masa peperangan Jepang.

Diketahui bahwa bunuh diri massal tersebut merupakan suatu ritual yang dilakukan oleh samurai Jepang.

Baca Juga: 4 Kisah Terkenal Holocaust Nazi, Salah Satunya Kebaikan Sultan Mohammed V Selamatkan Orang Yahudi

Ritual bunuh diri tersebut merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh banyak samurai dengan alasan yang berbeda-beda.

Sepanjang sejarah Jepang, ritual bunuh diri biasanya dilakukan untuk menghindari diri atau kelompok agar tidak jatuh ke tangan musuh.

Selain itu ritual bunuh diri oleh samurai juga dianggap sebagai bentuk kesetiaan pada bosnya dikutip dari laman History of Yesterday.

Semarangku mengutip melalui laman History of yesterday, kejadian ritual bunuh diri tersebut terjadi pada Oktober 1868.

19 dari 20 anak laki-laki remaja yang berusia antara 14 hingga 17 tahun ditemukan meninggal di gunung dan salah satu dari mereka selamat.

Baca Juga: Kisah Nyata, Muslim Uighur Diberi Makan Daging Babi hingga Islam Dianggap Penyakit oleh China

Samurai yang selamat bernama Linuma Sadakichi yang berbohong mengenai usianya agar dapat bergabung dengan Byakkotai sehingga dapat melakukan perang bersama kelompok tersebut.

Sadakichi selamat dari upaya ritual bunuh diri tersebut karena diselamatkan oleh penduduk lokal Aizu.

Sadakichi menceritakan bahwa kelompok Byakkotai telah terbelah dan bingung ingin melanjutkan perang atau melakukan Seppuku (ritual bunuh diri) atau tidak.

Pada saat itu Jepang mengalami perang saudara yang terjadi selama lebih dari 150 tahun dan pada tahun 1868 terjadi dua peperangan saudara terbesar antar dua kelompok.

Dua kelompok tersebut adalah pengadilan kekaisaran yang berusaha mengembalikan Kaisar ke tahta bersama pasukan setianya.

Sementera kelompok lawannya adalah Keshogunan yang memiliki keturunan garis militer dan telah memerintah Jepang selama hampir 700 tahun.

Perang tersebut kemudian berhasil memukul mundur Keshogunan hingga ke wilayah utara Jepang yaitu Aizu di Prefektur Fukushima.

Klan Aizu memang diketahui setia kepada kelompok Keshogun dan di antara pasukan mereka ada faksi samurai bernama Byakkotai kelompok yang menaungi Sadakichi.

Setelah terus dipukul mundur, Byakkotai pun memutuskan untuk melakukan ritual bunuh diri atau Seppuku bersama.

Berkat keselamatan Linuma Sadakichi, kini dunia dapat mengetahui sebab terjadinya ritual yang menewaskan 19 samurai remaja tersebut.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler