Kisah Seorang anak yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19, Jadi Curiga Lantaran Makanan Tak Terkirim

- 3 Agustus 2021, 18:25 WIB
Ilustrasi gambar, Kisah Seorang anak yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19, Jadi Curiga Lantaran Makanan Tak Terkirim
Ilustrasi gambar, Kisah Seorang anak yang Kehilangan Orang Tua karena Covid-19, Jadi Curiga Lantaran Makanan Tak Terkirim /Frosina Polazarevska on Unsplash



SEMARANGKU  Pandemi Covid-19 memang menjadi momok besar bagi rakyat Indonesia, terutama untuk seorang anak dan orang tua.

Banyak anak yang kehilangan orang tua karena pandemi Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya itu, banyak pula orang tua yang kehilangan anak kesayangan mereka karena pandemi Covid-19 di Indonesia yang entah kapan akan berakhir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Bantuan Jaminan Pendidikan Pada Ghifari, Anak Asuh Polres Sukoharjo

Beberapa ada yang kehilangan pekerjaan dan tidak tau harus hidup dengan apa.

Beberapa kehilangan atas orang-orang terkasihnya. Begitu pula dengan seorang bocah asal Kalimantan Timur bernama Arga.

Arga berusia 13 tahun menghadiri pemakaman orang tuanya.

Suaranya mengungkapkan kesedihan saat membacakan doa-doa untuk orang tuanya.

Orang tua Arga meninggal karena Covid-19 dan awalnya Arga tidak mengetahui hal ini.

Baca Juga: Jokowi Jamin Pendidikan Azhar Al Ghifari Anak Asuh Kapolres Sukoharjo Berupa Tabungan

Arga tinggal di sebuah pesantren dan orang tua mereka semasa hidupnya selalu mengirimkan paket makanan.

Arga menjadi curiga ketika paket tersebut berhenti datang.

Dirinya kemudian menulis surat kepada orang tuanya di rumah.

"Apakah Anda sakit, ibu? Telepon aku saat kau baik-baik saja. Tolong dapatkan sinar matahari yang cukup," tulisnya.

"Saya sehat di sini, jangan khawatir tentang saya. Saya memiliki 133.000 rupiah di rekening bank saya, itu sudah cukup bagi saya."

Sayangnya, orang tua mereka tidak sempat mendapat kesempatan untuk membuka surat itu.

"Ayahnya meninggal pada hari Kamis, dan dia tidak tahu, karena kami tidak memberi tahu dia. Dan kemudian pada hari Sabtu, ibunya meninggal juga," kata Leo Nita, bibi Arga.

"Tidak ada yang ingin memberitahunya. Tapi kakaknya bersikeras bahwa kita harus." sambungnya dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, sang kakak juga tidak dapat menghadiri pemakaman orang tuanya.

Hal itu karena dirinya juga terinfeksi virus Covid-19.

Meskipun terinfeksi Covid-19, sang kakak sudah berhasil sembuh.

Kini Arga dan sang kakak harus melangkah berdua untuk menentukan masa depan mereka.

Di Indonesia sendiri memang krisis kesehatan akibat Covid-19 masih terus berlanjut.

Semakin banyak anak-anak yang menghadapi trauma dan kesedihan seperti Arga yang ditinggalkan orang tuanya karena pandemi Covid-19 ini.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x