Produk Buatan Pesantren Tak Bisa Tembus Minimarket, Gus Yasin Geber Toko Santri Gayeng

- 3 September 2021, 20:45 WIB
Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin menggeber Toko Santri Gayeng untuk mendongrak ekonomi pesantren.
Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin menggeber Toko Santri Gayeng untuk mendongrak ekonomi pesantren. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Pemerintah telah melakukan berbagai upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali di dunia pesantren.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin menuturkan, selain memberikan bantuan kepada masyarakat, pemerintah juga menyiapkan berbagai pelatihan hingga menyediakan kemudahan akses modal dengan bunga rendah.

Dengan begitu, Gus Yasin berharap, produk-produk pesantren dapat diterima pasar secara luas.

Baca Juga: Momen Wagub Jateng Gus Yasin Diminta Jadi Juru Foto Ganjar Pranowo dan Warga

"Sehingga nantinya bisa berhasil dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi negara," ucap Gus Yasin, Jumat 3 September 2021.

Tak hanya itu, Gus Yasin juga memfasilitasi para santri pengusaha melalui Toko Santri Gayeng (Tosaga).

Wadah Tersebut menawarkan produk yang dihasilkan oleh ponpes dan lingkungan sekitarnya.

Menurut Gus Yasin, keberadaan Tosaga ini menjadi penting karena selama ini produk ponpes belum terakomodir oleh minimarket, lantaran persyaratan yang rumit.

Baca Juga: Innalillah, Pengasuh Pesantren Sidogiri KH Nawawi Abdul Jalil Meninggal Dunia Hari Ini

Selain sebagai wadah, Tosaga juga menjadi sarana bagi ponpes untuk mempelajari manajemen bisnis modern.

"Yang semula konvensional, menjadi modern dengan mengikuti era 4.0. Sehingga 'melek teknologi' dapat terwujud. Bahkan Pemprov Jateng menggandeng e-commerce kelas unicorn dalam pelatihan marketing online," tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Yasin juga mengimbau santri pengusaha dapat mengikuti ruang promosi 'Lapak Ganjar'.

Menurutnya, melalui ruang promosi di akun sosial media orang nomor 1 di Jateng itu, bisa membantu cakupan promosi secara lebih luas.

Selain mengajak para santri pengusaha, Gus Yasin juga menerangkan bahwa dalam masa kepemimpinan Ganjar-Yasin, para santri dan masyarakat di lingkungan pesantren terus didorong untuk berwirausaha.

"Kita ada program Ekonomi Pesantren (Ekotren) yang menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi di Jateng," ucapnya.

"Program tersebut juga menjadi langkah pengentasan kemiskinan, mengingat komunitas pondok pesantren (ponpes) sangatlah besar," imbuh Gus Yasin.

Lebih jauh, Gus Yasin memaparkan berdasarkan data Kementerian Agama Jateng, jumlah pondok pesantren di Jateng menempati urutan ketiga nasional dengan jumlah mencapai 4.759 pondok.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, Pemprov Jateng menargetkan 30 persen atau sekitar 1.500 ponpes yang punya produk unggulan.

Target tersebut terus dikejar dengan segala syarat administrasinya. Misalnya memiliki sertifikat halal, produk ber-SNI, memiliki PIRT dan memiliki sertifikasi BPOM. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah