SEMARANGKU – Sebanyak 12 lubang hitam supermasif ditemukan berkeliaran di galaksi Bima Sakti yang memiliki potensi untuk menelan Bumi.
Para peneliti dari Universitas Harvard menemukan lubang hitam menjadi semakin banyak ketika galaksi induknya bertabrakan dengan Bima Sakti.
Dilansir dari Express 31 Agustus 2021, peneliti menemukannya dengan mensimulasikan pembentukan dan pergerakan lubang hitam supermasif selama miliaran tahun evolusi universal.
Baca Juga: Meteor Seberat 10 Kg Jatuh di Norwegia Picu Perburuan Batu Ruang Angkasa Buat Rebutan Masyarakat
Mereka menjalankan serangkaian simulasi kosmologis yang disebut “Romulus” untuk melacak jalur lubang hitam yang berkeliaran.
Dalam simulasi, lubang hitam tersebut memiliki massa sekitar satu juta kali massa matahari.
Para peneliti mengatakan semakin besar galaksi, maka akan ada banyak lubang hitam yang mungkin diambil dari gugus galaksi yang berpotensi menampung ribuan lubang hitam.
Astrofisikawan Universitas Harvard, Dr Angelo Ricarte mengungkapkan beruntungnya lubang hitam supermasif itu cenderung berada di tepian galaksi Bima Sakti dan sangat jauh dari tata surya kita.