Lelehan yang panas itu membuat lapisan es di kutub mencair dan berubah menjadi air. Semakin banyak air, maka bumi semakin berat.
Baca Juga: Foto Selfie di Planet Mars, Robot Penjelajah Curiosity NASA Tangkap Panorama Gunung dan Batuan
Pada tahun 2002, NASA melakukan analisis pergeseran kutub menggunakan satelit super sensitif.
Sebelum itu terjadi penelitian oleh para ilmuwan berfokus pada pergeseran medan kutub Bumi pada tahun 1990-an.
Namun, penelitian terbaru dari AGU menggunakan metode pengamatan pada air itu sendiri.
AGU melakukan pengukuran lapisan yang mencair dan statistik air tanah yang dipompa untuk digunakan manusia.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 24 April 2021 Gemini dan Cancer: Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan
Mereka menarik kesimpulan bahwa pergeseran medan kutub mulai meningkat sejak tahun 1995 hingga 2020.
Pada tahun 1981 hingga 1995 pergeseran kutub Bumi masih di dalam kriteria rata-rata. Namun setelah 1995 pergeseran itu mengalami peningkatan tajam.
Terakhir kali pergeseran besar yang membalikkan antara kutub utara dan kutub selatan terjadi pada 780.000 tahun lalu.