“Perusahaan tidak dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat. Penting bagi Xiaomi untuk terus mengakses modal yang dibutuhkannya untuk terus tumbuh di pasar yang sangat kompetitif. Secara signifikan merusak posisi perusahaan dengan mitra bisnis dan konsumen, menyebabkan kerusakan reputasi yang tidak dapat diukur atau diperbaiki dengan mudah” isi surat aduan Xiaomi dikutip dari laman Reuters 30 Januari 2021.
Baca Juga: Komparasi Realme Narzo 30A dan Xiaomi Redmi Note 9, Adu Smartphone dengan Prosesor Helio G85
Akibat dari kebijakan itu juga pengguna Xiaomi di China tidak lagi bisa menggunakan Google Mobile Service (GMS), karena semua platform Google dilarang di negara tersebut sejak Februari lalu.
Itulah alasan sebenarnya yang telah terungkap mengapa Xiaomi dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Amerika Serikat.***