Terungkap Alasan Sebenarnya Amerika Serikat Masukkan Xiaomi ke Dalam Daftar Hitam

- 8 Maret 2021, 17:15 WIB
CEO Xiaomi, Lei Jun.
CEO Xiaomi, Lei Jun. /Dok. Mi Global/

 

SEMARANGKU – Kembali ke bulan Januari lalu, pemerintahan eks presiden Donald Trump memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam karena memiliki hubungan dengan militer Tiongkok.

Kini terungkap alasan sebenarnya Amerika Serikat (AS) memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam.

Xiaomi yang kini dalam masa kejayaan menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia.

 Baca Juga: Sammy Seringai Merubah Tampilan Harley Davidson Miliknya, Sammy: Encok Gua Cup!

Setelah mengetahui masuk daftar hitam AS, Xiaomi membantah tuduhan tersebut dan mengkonfirmasi mereka tidak memiliki, dikendalikan atau berafiliasi dengan militer Tiongkok.

Jumat, 5 Maret 2021 Wall Street Journal mengutip laporan pengajuan hukum yang dibuat dengan Departemen Pertahanan AS mengungkapkan alasan sebenarnya Xiaomi dimasukkan ke dalam daftar hitam.

Laporan itu mengatakan bahwa dicekal karena penghargaan dari pemerintah China kepada pendiri dan CEO Xiaomi Lei Jun.

 Baca Juga: Terkendala Hilangnya Andin di Bandung, Al Akan Buat Aladin On the Way Malam Ini, Spoiler Ikatan Cinta 8 Maret

Dilansir dari laman Phone Arena 7 Maret 2021, Lei Jun merupakan salah satu 100 eksekutif di China yang menerima penghargaan sebagai “Pembangunan Sosialisme yang Luar Biasa dengan Karakteristik China” pada tahun 2019 oleh Kementerian Industri dan Informasi Teknologi China (MIIT).

Xiaomi kemudian mempromosikan penghargaan tersebut di halaman biografi eksekutif pada situs web perusahaan dan laporan tahunan Xiaomi.

Departemen Pertahanan AS mengatakan lembaga MIIT ini mengelola “perpaduan sipil-militer” China. Di bawah program ini, China bekerja dengan bisnis swasta untuk menciptakan teknologi bagi militer.

 Baca Juga: Komparasi Harga dan Spesifikasi Vivo Y20S G dan Xiaomi Redmi 9: Adu Smartphone Prosesor Helio G80

Akibat dari Xiaomi dimasukkan ke dalam daftar hitam, perusahaan dan investor AS dilarang berinvestasi di Xiaomi.

Sejumlah besar pemegang saham Xiaomi adalah orang AS dan tiga dari sepuluh pemegang saham biasa teratas adalah kelompok investasi institusional AS.

Hal ini berujung pada Xiaomi yang dihapus dari indeks global oleh Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel mengikuti perintah eksekutif yang ditandatangani Donald Trump.

 Baca Juga: Harga Pre Order Samsung Galaxy S21, S21+, dan S21 Ultra Mulai dari 12 Jutaan!

Dalam hal ini Xiaomi tidak tinggal diam menghadapai kebijakan tersebut. Pada bulan Februari lalu Xiaomi menggugat pemerintah AS dan menyebut kebijakan itu melanggar dan tidak konstitusional.

Gugatan tersebut dilakukan sebagai upaya Xiaomi untuk membela diri. Mereka mengatakan ingin dikeluarkan dari daftar hitam.

“Perusahaan tidak dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat. Penting bagi Xiaomi untuk terus mengakses modal yang dibutuhkannya untuk terus tumbuh di pasar yang sangat kompetitif. Secara signifikan merusak posisi perusahaan dengan mitra bisnis dan konsumen, menyebabkan kerusakan reputasi yang tidak dapat diukur atau diperbaiki dengan mudah” isi surat aduan Xiaomi dikutip dari laman Reuters 30 Januari 2021.

 Baca Juga: Komparasi Realme Narzo 30A dan Xiaomi Redmi Note 9, Adu Smartphone dengan Prosesor Helio G85 

Akibat dari kebijakan itu juga pengguna Xiaomi di China tidak lagi bisa menggunakan Google Mobile Service (GMS), karena semua platform Google dilarang di negara tersebut sejak Februari lalu.

Itulah alasan sebenarnya yang telah terungkap mengapa Xiaomi dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Amerika Serikat.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x