Network
SEMARANGKU - Survei digital membuktikan bahwa 140 juta warga Indonesia selama pandemi aktif di media sosial.
Survei ini berdasarkan data sebulan terakhir terkait warga Indonesia aktif di media sosial selama pandemi Covid-19.
Tercatat, 95 persen penduduk Indonesia aktif di media sosial selama pandemi berbagai kepentingan, baik UMKM maupun komunikasi.
Baca Juga: Telkomsel Bagi-Bagi Uang Gratis Rp2 Juta dengan Cuma-Cuma! Yuk Ikuti Langkah Berikut
Survei 140 Juta Warga Indonesia Selama Pandemi Aktif di Media Sosial
Berdasarkan Survei Laporan Tren Digital terbaru dari Facebook mengungkapkan warga Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu luang di media sosial selama pandemi Covid-19.
"Komunitas online tumbuh di masa pandemi," kata pimpinan Facebook Indonesia, Pieter Lydian, saat jumpa pers virtual, dikutip dari Antara News, Rabu 24 Februari 2021.
Laporan lainnya seperti Tren Digital, survei yang dilakukan Facebook bersama YouGov mengungkapkan 140 juta warga Indonesia aktif bergabung di grup Facebook selama sebulan terakhir.
Baca Juga: Hoax atau Fakta Pakai Masker Selama Setahun Menyebabkan Penyakit Kanker? Ini Penjelasan Pakar
Jika dipersentasekan dan diakumulasikan keaktifan warga Indonesia di media sosial seperti berikut ini:
54 persen pengguna Facebook mendapatkan dukungan moral dari teman-teman satu grup.
Sedangkan 55 persen memberikan dukungan moral kepada teman-temannya di grup Facebook.
Maka, 95 persen responden mengaku mendapatkan modal dan dukungan kebutuhan rumah tangga selama mengikuti komunitas online di dunia maya.
Baca Juga: Sinopsis Film Bioskop Trans TV The Last Witch Hunter, Pertempuran Para Penyihir
Selain itu, survei lain mengungkapkan 67 responden mengaku komunitas Facebook menjadi lebih penting selama masa pandemi Covid-19.
Sementara, 28 responden mengaku lebih nyaman berbagi pendapat dan perasaan sesama teman dalam satu grup Facebook.
Selain komunitas, Facebook juga melihat aktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia meningkat selama pandemi.
Menurut survei Facebook bersama Bank Dunia dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengungkapkan 90 persen UMKM di Indonesia terlibat transaksi serta meningkatkan pendapatan UMKM.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah persentase 51 persen pelaku UMKM menyatakan pendapatan penjualan dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan selama berjualan di media sosial.***
