Perubahan Iklim Sebabkan Medan Kutub Bumi Bergeser dengan Cepat, Apa Efeknya?

24 April 2021, 05:15 WIB
Gletser Rink Greenland dengan lapisan es yang tampak mencair akibat perubahan iklim/NASA /

 

 

SEMARANGKU – Pergeseran medan kutub bumi pada tahun 2020 mengalami peningkatan sekitar 17 kali lipat akibat perubahan iklim.

Dilansir dari Space 23 April 2021, American Geophysical Union (AGU) mengatakan bahwa 2020 menjadi tahun dimana medan kutub Bumi mengalami pergeseran tercepat semenjak 1995.

Para peneliti menunjukkan sebagian besar pergerakan medan kutub dipicu oleh berubahnya lapisan es di kutub menjadi air.

Selain itu, pergeseran medan kutub dikatakan juga dipicu oleh penggunaan air tanah yang terlalu berlebihan oleh manusia.

 Baca Juga: Bermitra SpaceX Milik Elon Musk, NASA Bersiap Daratkan Astronot Wanita Pertama di Bulan

Kedua faktor tersebut dalam beberapa dekade memberikan dorongan cukup besar untuk menggeser medan kutub Bumi.

Peneliti memisalkan sebuah benda yang dapat berputar itu dipengaruhi oleh bagaimana berat benda itu sendiri didistribusikan.

Sama halnya dengan Bumi, distribusi beratnya selalu berubah yang disebabkan isi dari perut planet terus meleleh dan mempengaruhi permukaannya.

Lelehan yang panas itu membuat lapisan es di kutub mencair dan berubah menjadi air. Semakin banyak air, maka bumi semakin berat.

 Baca Juga: Foto Selfie di Planet Mars, Robot Penjelajah Curiosity NASA Tangkap Panorama Gunung dan Batuan

Pada tahun 2002, NASA melakukan analisis pergeseran kutub menggunakan satelit super sensitif.

Sebelum itu terjadi penelitian oleh para ilmuwan berfokus pada pergeseran medan kutub Bumi pada tahun 1990-an.

Namun, penelitian terbaru dari AGU menggunakan metode pengamatan pada air itu sendiri.

AGU melakukan pengukuran lapisan yang mencair dan statistik air tanah yang dipompa untuk digunakan manusia.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak 24 April 2021 Gemini dan Cancer: Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan

Mereka menarik kesimpulan bahwa pergeseran medan kutub mulai meningkat sejak tahun 1995 hingga 2020.

Pada tahun 1981 hingga 1995 pergeseran kutub Bumi masih di dalam kriteria rata-rata. Namun setelah 1995 pergeseran itu mengalami peningkatan tajam.

Terakhir kali pergeseran besar yang membalikkan antara kutub utara dan kutub selatan terjadi pada 780.000 tahun lalu.

Prosesnya pun butuh waktu ribuan tahun, namun jika mengamati kondisi Bumi seperti saat ini yang mengalami perubahan iklim.

 Baca Juga: Krisis Iklim Semakin Nyata, Suhu Naik 4 Derajat Celcius Bisa Runtuhkan Sepertiga Lebih Lapisan Es Antartika

Tak dipungkiri bahwa, pergeseran medan kutub Bumi akan semakin cepat terjadi dibandingkan pada 780.000 tahun lalu.

Hal ini, akan mengacaukan teknologi umat manusia saat ini yang mengandalkan medan kutub, seperti kompas dan satelit.

Jika pada kehidupan sehari-hari, manusia akan menemukan masalah pada sistem navigasi maps dan pemetaannya pada smartphone.

Tak hanya manusia saja, makhluk hidup lain yang mengandalkan medan kutub Bumi seperti burung merpati, ikan salmon, penyu, dan lobster akan kacau navigasinya.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Space

Tags

Terkini

Terpopuler